Berita

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta (Unas), Saiful Anam/Net

Politik

Pejabat Negara Wajib Punya Rasa Malu

RABU, 22 APRIL 2020 | 07:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintahan Joko Widodo dianggap sering kali salah dalam mengambil kebijakan, sehingga berujung pada rakyat yang menjadi korbannya.

Apalagi, kebijakan yang semakin terlihat salah dari pemerintahan Jokowi dilakukan pada saat menghadapi pandemik Covid-19.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta (Unas), Saiful Anam mengatakan, para pengambil kebijakan seharusnya mempertimbangkan manfaat atau tidaknya kebijakan demi kepentingan umum yang dilindunginya.

"Intinya, kebijakan yang diambil adalah pilihan terbaik pada situasi dan kondisi saat itu demi menjaga kepentingan umum," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/4).

Karena, pengambil kebijakan telah dilekati dengan wewenang atributif. Sehingga atas kebijakan yang diambil pemerintahan tidak menimbulkan kerugian bagi negara, seseorang atau badan hukum serta tidak diuntungkan secara melawan hukum dan untuk pelayanan publik atau melindungi kepentingan umum.

"Apabila salah satu dilanggar, misalnya salah dalam mengambil kebijakan, seperti yang dilakukan pemerintah misalnya, maka dapat diberi peringatan hingga sampai pemberhentian dengan tidak hormat," tegas Saiful.

Bahkan kata Saiful, rakyat pun dapat meminta ganti rugi atas kesalahan kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Namun demikian, yang paling utama pejabat pengambil kebijakan memiliki rasa malu jika salah dalam mengambil kebijakan yang dapat menimbulkan korban.

“Apabila memiliki rasa malu yang kuat, maka wajib hukumnya pejabat tersebut untuk mengundurkan diri," pungkas Saiful.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya