Berita

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung/Net

Politik

BUMN Pangan Harus Putar Otak Antisipasi Krisis, DPR: Bisa Maksimalkan Singkong, Sagu Atau Jagung

SENIN, 20 APRIL 2020 | 22:19 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pandemik virus corona baru (Covid-19) harus menjadi perhatian serius oleh semua pihak, termasuk jajaran perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pangan, pergudangan dan logistik agar mengantisipasi krisis pangan selama pandemik.

“Kalaupun kita ingin impor pada kondisi krisis seperti saat ini, mungkin saja tidak bisa, karena barangnya tidak ada,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung saat rapat Komisi VI secara virtual, Senin (20/4).

Dilihat kondisi saat ini, pemerintah diminta melakukan simulasi kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya selama pandemik Covid-19. Sebab dalam menghadapi virus dari Wuhan, China ini, pengambilan kebijakan di tiga sektor penting harus dilakukan tanpa kesalahan.

"Tiga sektor penting itu yaitu kesehatan, pangan, dan energi,” jelas Ketua DPP Nasdem ini.

Pada dasarnya, kebijakan impor bisa sedikit mengatasi kondisi seperti saat ini. Namun tak bisa dipungkiri negara-negara lain juga tengah berjuang mengamankan stok pangan.

“Tapi persoalannya, ketika seluruh dunia krisis pangan, apakah kita bisa impor? Ini jadi persoalan lain,” paparnya.

Oleh karenanya, pendataan bahan pangan alternatif bisa menjadi opsi yang dilakukan BUMN bidang pangan. Hal itu penting sebagai antisipasi bila terjadi krisis pangan.

“Misalnya bahan pangan singkong, sagu atau jagung yang tersedia di sini. Itu harus didata untuk diproduksi secara besar-besaran sebagai subtitusi bahan pangan yang biasa (dikonsumsi), selama menghadapi masa krisis Covid-19 ini,” pungkasnya.

Rapat virtual ini diikuti oleh Dirut Perum Bulog Budi Waseso, Dirut PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Dirut PT. Berdikari (Persero), Dirut PT. Sang Hyang Seri (Persero) dan Dirut PT. Pertani (Persero).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya