Berita

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini/RMOL

Nusantara

Tri Rismaharini: Dari Hasil Tracing, Kasus Positif Covid-19 Di Surabaya Bertambah

SENIN, 20 APRIL 2020 | 16:57 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menekan penyebaran virus corona baru (Covid-19) tak henti-hentinya dilakukan.

Salah satunya yakni dengan menerapkan upaya penanganan Covid-19 melalui sistem tracing (melacak) kepada pasien Surabaya yang terkonfirmasi Covid-19.

Saat pasien tersebut diketahui positif, maka saat itulah dinas terkait langsung melacak perjalanan pasien sebelum hingga sesudah pasien dinyatakan terkonfirmasi.


Melalui sistem ini, diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Ini penting. Misalkan dia bilang dari pasar. Maka kita harus tracing ke seluruh pasar itu,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggelar konferensi pers di Balai Kota Surabaya, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL Jatim, Senin (20/4).

Ia menjelaskan, penambahan angka positif pasien itu, sebenarnya bukan dari cluster baru. Melainkan peningkatan status dari penambahan angka pasien orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG).

“Seperti kemarin ada orang dalam resiko (ODR) ada yang positif. Itu hasil yang memang sudah kita tracing semua,” ungkapnya.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya hingga, Sabtu (18/4) jumlah pasien yang mengalami peningkatan status yakni, ODP mengalami peningkatan status menjadi konfirmasi sebanyak 4 orang.

Kedua, pasien PDP mengalami peningkatan status sebanyak 206 pasien. Terakhir, 60 orang pasien OTG mengalami perubahan status terkonfirmasi.

“Sampai dengan tadi malam perpindahannya itu. Artinya, tidak ada sejauh ini yang keluar dari cluster yang kita tracing,” ujarnya.

Risma juga memaparkan hasil monitoring per tanggal 18 April 2020. Yakni, pasien terkonfirmasi sebanyak 270 orang, dengan rincian 102 pasien dirawat inap, 94 rawat jalan, 45 pasien sembuh, dan 29 orang yang meninggal.

“Berikutnya, untuk pasien PDP berjumlah 703 pasien, dengan rincian 259 rawat jalan, 216 rawat inap, selesai dipantau atau sembuh sebanyak 226 dan 2 pasien meninggal,” urainya.

Selanjutnya, kata dia, untuk pasien yang bertatus sebagai ODP, dengan rincian 953 rawat jalan, 110 rawat inap, sembuh 743 dan nol pasien yang meninggal. Sehingga, total ODP sebanyak 1.806 pasien.

Kemudian, untuk pasien OTG dengan total 584 pasien, terdiri dari 224 rawat jalan, 360 sembuh dan nol yang meninggal.

“Terakhir untuk pasien ODR jumlahnya sebanyak 4.270, terdiri dari 3.987 rawat jalan dan 283 sembuh. Kita punya nama alamat yang jelas kita awasi mereka dengan jelas juga,” paparnya.

Oleh karena itu, saat beberapa waktu lalu pasar Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) dilakukan penutupan, sebenarnya terdapat pasien yang terkonfirmasi. Makanya, semua orang yang berada di dua pasar tersebut statusnya ditetapkan sebagai ODP.

“Kalau dia sudah ya aman. Tapi kalau dia ada tanda-tanda maka statusnya meningkat dari ODP menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) atau bahkan dia sembuh,” jelasnya.

Terlepas dari semua itu, Pemkot Surabaya tidak tinggal diam. Berbagai intervensi terus dilakukan bagi semua pasien yang rawat jalan. Diantaranya, memberikan permakanan rutin sehari tiga kali, minuman tradisional pokak, telur rebus, serta kebutuhan pribadi seperti alat mandi. Terlebih, pihaknya sedang menyiapkan hotel khusus untuk isolasi mandiri bagi pasien rawat jalan.

“Kita sedang siapkan untuk itu,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya