Berita

Presiden Emmerson Mnangagwa/Net

Dunia

Dua Wabah Besar Menghantam Zimbabwe, 131 Kematian Karena Malaria dan 25 Karena Covid-19

SENIN, 20 APRIL 2020 | 14:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Zimbabwe mengkonfirmasi 131 kematian di negara itu, namun bukan karena virus corona.

Kementerian kesehatan Zimbabwe melaporkan sebanyak 131 orang meninggal akibat wabah malaria di Zimbabwe, di tengah pandemik Covid-19.

Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk itu juga telah menginfeksi lebih dari 135.000 warga, melansir Anadolu, Senin (20/4).

“Angka kumulatif penularan malaria adalah 135.585 kasus dengan 131 kematian. Total 201 kasus wabah Malaria dilaporkan dari wilayah Manicaland, Masvingo dan Mashonaland East. Sementara 90 kasus wabah lainnya berhasil dikendalikan,” ungkap pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Zimbabwe.

Dari 131 yang meninggal, sebanyak 1935 adalah anak-anak usia lima tahun.

“Pekan ini, 18.690 kasus infeksi dan 17 kematian akibat malaria dilaporkan. Dari kasus-kasus yang dilaporkan, 1935 kasus berasal dari anak-anak di bawah usia lima tahun,” tambah keterangan Kementerian Kesehatan.
 
Angka kasus di atas telah mengalami penurunan dibanding sebelumnya. Prosentase penularan malaria di Zimbabawe mulai berkurang dari 155 kasus per 1.000 warga menjadi 22 kasus per 1.000 warga. Pemerintah Zimbabwe tengah berupaya keras mengatasi wabah malaria dengan dukungan dana yang dimaksimalkan.

Zimbabwe bergulat dengan krisis ekonomi terburuk dalam satu dasawarsa. Saat ini negara itu tengah menghadapi berbagai masalah kesehatan. Negara itu mengalami kekurangan makanan dan obat-obatan.

Dua wabah besar tengah dihadapi negara yang terletak di Afrika itu.

Pada Minggu (19/4), Zimbabwe telah mengonfirmasi sejumlah 25 kasus infeksi virus corona, termasuk tiga kematian.

Presiden Emmerson Mnangagwa telah menetapkan pemberlakuan lockdown di negara itu walau berarti ekonomi semakin jatuh.

"Kami sangat khawatir virus ini mulai menyerang anak-anak kami," kata Emmerson.

Namun, Emmerson mengatakan pemerintah akan mengizinkan perusahaan pertambangan yang merupakan sumber penghasilan utama Zimbabwe, melanjutkan operasi penuh.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya