Berita

Pasien Corona yang wafat/Net

Kesehatan

Jangan Anggap Enteng Pagebluk Covid-19, Sejarah Flu Spanyol 1918 Mematikan 50 Juta Orang Dan Terjadi 3 Gelombang

SABTU, 18 APRIL 2020 | 14:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pandemik virus corona baru (Covid-19) tidak boleh dianggap enteng oleh semua pihak tanpa terkecuali. Berkaca pada sejarah, pada 1918 pernah terjadi pagebluk virus Flu Spain yang sedikitnya mengakibatkan kematian kurang lebih 50 juta penduduk dunia.

Sejarah mencatat, pandemik virus lumrahnya terjadi sampai tiga gelombang. Karena itu, ketika di negara China saat ini terjadi gelombang kedua, maka satu-satunya cara untuk memusnahkan Covid-19 dari muka bumi yakni dengan obat dan vaksin.

Meskipun, hal yang paling mungkin dilakukan adalah menjaga daya tahan dan kekebalan tubuh itu itu sendiri.

Begitu kata Ahli Kesehatan Masyarakat, Profesor Hasbullah dalam acara diskusi Smart FM dan Populi Center bertajuk "Ikhtiar Melawan Corona" melalui telekonferensi, Sabtu (18/4).

"Virus begini memang pengalaman 100 tahun yang lalu juga menunjukkan ada 3 gelombang ya. Dan untuk menghadapi gelombang itu tidak ada jalan lain sebelum vaksin dan obat ditemui. Satu-satunya jalan adalah menjaga daya tahan tubuh kita. Ini sangat penting," kata Hasbullah.

Namun begitu, Hasbullah meminta masyarakat agar tidak panik dan stres berlebihan lantaran harus berdiam diri didalam rumah. Sebab, di era modern saat ini seharusnya masyarakat bersyukur dengan fasilitas teknologi yang ada.

"Anda bisa bayangkan 100 tahun yang lalu pada waktu Flu Spain yang membunuh lebih dari 50 juta penduduk dunia, belum ada WhatsApp, televisi, belum ada tontonan. Itu lebih susah lagi. Jadi kita ini sangat beruntung saat ini, jangan terlalu bersedih, banyak yang bisa kita kerjakan," tuturnya.

Lebih lanjut, Hasbullah menyarankan agar semua pihak tetap harus menjaga kesadaran kolektif untuk saling bahu-membahu meringankan beban sesamanya. Tujuannya, agar terasa ringan menghadapi pagebluk virus yang disebut-sebut asal Kota Wuhan Tiongkok ini.  

"Mobilisir teman-teman, kumpulkan donasi berikan pada yang lain. Tukang go-jek juga ini pada kekurangan, order jadi sepi, ya sedekah buat masyarakat. Minta tolong dikirimkan kepada orang-orang yang mungkin tidak mampu dan kesulitan," demikian Hasbullah.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya