Berita

Senator Amerika Serikat Chris Murphy/Net

Dunia

Larang Impor Alat Medis Ke Iran, Senator AS Kecam Trump: Sebagian Kematian Mereka Adalah Karena Kebijakan Amerika

RABU, 15 APRIL 2020 | 15:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Senator Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Chris Murphy, memperingatkan, jika pemerintah Amerika terus melanjutkan kebijakannya, maka ia bertanggung jawab atas pembunuhan warga Iran karena wabah Covid-19.  

Ia memprotes sanksi Washington dan dampaknya terhadap upaya Iran memerangi wabah Virus Corona, melansir Fars News yang mengutip National Interest, Rabu (15/4).

Ia mengaku terpukul karena Amerika bersikeras dengan sanksinya menutup akses impor peralatan medis ke Iran, padahal saat ini Iran sedang sangat membutuhkan untuk menangani wabah virus corona.

"Saat ini sanksi-sanksi Amerika tidak membiarkan impor peralatan medis ke Iran terjadi," keluhnya.

Menurutnya, jika penyakit ini tidak bisa dikalahkan di Iran, maka ia juga tidak akan bisa dikontrol di Amerika.

Jika pandemi ini terus meluas, dan menyebar di Iran hanya karena mereka kesulitan mendapat akses impor peralatan medis,  maka orang-orang tak bersalah akan kehilangan nyawa.

"Sebagian alasan kematian mereka adalah kebijakan Amerika, yang tidak sesuai dengan kepentingan keamanan kita," ujar Murphy.

Senator Amerika itu menegaskan lagi, "Ingat, jika kita tidak mampu mengalahkan virus ini di Iran, maka di sini pun kita tidak akan bisa mengalahkannya. Virus ini tidak mengenal batas negara!"

Republik Islam Iran merupakan negara di Asia yang terdampak virus corona terparah setelah Tiongkok. Hingga Rabu (15/4) kasus virus corona di negeri itu tercatat lebih dari 70.000 dengan angka kematian yang sangat tinggi mencapai lebih dari 4.500.

Walau Iran mencatat angka kesembuhan yang juga tinggi yaitu lebih 27.000 ribu pasien, Iran tetap dikepung kekhawairan yang luar biasa.

Diketahui Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sama sekali tak mengendurkan kebijakan embargo ekonomi. Bahkan ketika Iran mengajukan pinjaman kepada IMF sebesar USD 5 miliar, AS menghadangnya.

"Coba Anda bayangkan kalau menjadi Iran, Anda harus menangani Covid-19 tetapi dihantam oleh berbagai keterbatasan dan tekanan," kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad dalam sebuah wawancara dengan media minggu lalu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya