Berita

Andi Taufan Garuda Putra/Net

Politik

Gimana Mau Beri Masukan Ke Presiden, Prosedur Surat Saja Stafsus Milenial Tidak Ngerti

SELASA, 14 APRIL 2020 | 12:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Staf Khusus Presiden, Andi Taufan Garuda Putra dianggap menyalahi kewenangan lantaran mengeluarkan surat yang ditujukan langsung kepada camat.

Surat berkop Sekretariat Kabinet yang bertanda tangan Andi Taufan Garuda Putra yang ditujukan kepada para camat di seluruh Indonesia menjadi sorotan publik.

Surat itu berisi titipan ke camat agar perusahaan sang stafsus milenial, Amartha diikutkan dalam Relawan Lawan Covid-19 yang dijalankan Kemendes PDTT.

Selain bypass dari Istana ke camat, surat yang dikeluarkan itu memiliki tata letak pembuatan surat sangat berantakan, tidak sesuai dengan surat yang resmi dari Sekretariat Kabinet.

Analis politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai, stafsus presiden seharusnya lebih canggih dan mengerti tentang tata naskah surat, serta kewenangannya dalam mengeluarkan surat.

"Mestinya stafsus itu canggih dan mengerti tentang tata naskah surat dan kewenangan dalam mengeluarkan surat," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (14/4).

Dia pun khawatir dengan kondisi stafsus presiden seperti itu. Apalagi, stafsus merupakan sosok yang memberikan masukan kepada Presiden atas tata kelola negara maupun kebijakan.

"Gimana negara ini bisa lebih baik kalau stafsus presiden seperti ini, dia yang akan memberikan masukan-masukan ke Presiden, tapi dia sendiri tidak mengerti tentang batas dan tanggung jawabnya apa?" tegas Saiful Anam.

Saiful Anam lebih lanjut menyindir. Menurutnya, dalam pembuatan surat, anak sekolah lebih baik daripada stafsus presiden.

"Anak SMP dan SMA saja mengerti betul dalam pembuatan surat yang baik dan benar," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya