Berita

Pabrik Peti Mati Di Perancis Lembur Hadapi Lonjakan Permintaan/Net

Dunia

Permintaan Melonjak, Karyawan Pabrik Peti Mati Diminta Lembur

SENIN, 13 APRIL 2020 | 07:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bisnis pembuatan peti mati meningkat tajam di tengah peristiwa yang paling buruk bagi umat manusia.

Pabrik pembuat peti mati terbesar di Eropa, OGF, yang terletak di Perancis Timur, para pekerja harus lembur untuk memenuhi permintaan.

"Epidemi ini membuat kami harus ekstra kerja keras. Kami memutuskan untuk memproduksi hanya empat model peti mati yang paling banyak dipesan pihak keluarga dibandingkan dengan 15 jenis yang biasanya ditawarkan,” kata direktur pabrik, Emmanuel Garret, melansir CNA, Minggu (12/4).

Wabah ini membuat ia harus mengoptimalkan produksinya. Jumlah kasus kematian yang sangat tinggi di Perancis membuat pesanannya meningkat menjadi 410 peti mati per hari, dari yang biasanya 370 perhari.

Para pekerja diminta menambah lembur satu jam sehari serta tetap masuk pada akhir pekan.

"Orang-orang telah diperingatkan sebelumnya dan siap untuk datang dan bekerja pada hari Sabtu," kata Didier Pidancet, yang mengepalai tim yang memilih kayu untuk peti mati.

Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk memenuhi permintaan keluarga korban.

“Kami bangga berpartisipasi dalam upaya nasional ini, kami melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa para korban dapat memiliki mantel akhir, seperti yang kami katakan," tambah Pidancet.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya