Berita

Satelit Nusantara Dua/Net

Dunia

Roket Gagal Orbit, Satelit Milik Indonesia Jatuh Ke Laut

SABTU, 11 APRIL 2020 | 13:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Satelit Nusantara Dua milik Indonesia, gagal mengorbit. Satelit yang diluncurkan di Xichang Satellite Launch Center, China, pada Kamis (9/4) rencananya akan menggantikan Satelit Palapa D, yang masa beroperasinya akan berakhir pada Juli 2020.

"Salah satu roketnya tidak menyala, sehingga peluncur tidak memiliki kekuatan yang maksimal," ujar Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso saat konferensi pers, Jumat (10/4).

Roket Long March 3B itu meluncur dari fasilitas peluncuran satelit dan membawa Satelit Palapa-N1 atau yang juga disebut Nusantara Dua, sebuah satelit komunikasi komersial untuk menyediakan layanan broadband dan broadcast  di Indonesia, melansir Nasa Space  Flight.

Nusantara Dua itu rencana akan ditempatkan di slot orbit 113 derajat bujur timur.

Roket sudah berada di ketinggian 170 kilometer ketika diluncurkan, tapi, kemudian satelit jatuh ke laut dan hilang, tidak ditemukan.
Namun, Adi mengatakan, Nusantara Dua ini sudah diasuransikan sepenuhnya.

Kegagalan ini menjadikan pihak-pihak yang terkait harus mencari alternatif lain, agar layanan penyiaran yang saat ini masih dilakukan Palapa D tetap bisa melayani dengan baik.

Walau begitu, gagal orbitnya satelit ini tidak mengganggu pelayanan komunikasi.

"Saat ini dapat kami sampaikan Palapa D masih beroperasi dengan normal 100 persen, sehingga saat ini. Boleh dikatakan tidak ada dampak sama sekali," ujar Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/4).

Satelit ini Nusantara Dua merupakan hasil kemitraan Indosat Ooredoo dan PSN.

"PSN Group tetap berkomitmen membangun satelit baru untuk mengisi slot orbit 113 derajat bujur timur, untuk kebutuhan komunikasi digital dan penyiaran masyarakat Indonesia," jelas Adi.

Perusahaan telah melakukan analisis dan memiliki sejumlah rancangan satelit yang sangat efektif dengan biaya yang efisien, karena menggunakan teknologi terkini.

Bersama PT Pintar Nusa Sejahtera, mereka berkomitmen terus membangun kapasitas satelit di Indonesia.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya