Berita

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres/Net

Dunia

Sekjen PBB: Ini Adalah Pertarungan Satu Generasi, Dewan Keamanan Harus Terlibat

JUMAT, 10 APRIL 2020 | 07:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak Dewan Keamanan untuk ikut campur tangan dan melakukan pertemuan khusus untuk membahas pandemik virus corona baru.

"Keterlibatan Dewan Keamanan akan sangat penting untuk mengurangi implikasi perdamaian dan keamanan dari pandemik Covid-19," kata Guterres pada Kamis (9/4).

"Untuk mengatasi pandemik hari ini. Kita perlu bekerja sama. Ini adalah pertarungan satu generasi dan raison d'etre dari PBB sendiri," tambahnya seperti dimuat CNA.

Dewan Keamanan sendiri sudah melakukan pertemuan secara tertutup, seiring dengan drama saling menyalahkan antara Amerika Serikat dan China atas wabah virus corona.

Dipimpin oleh Jerman, pertemuan tersebut diminta pekan lalu oleh sembilan dari 10 anggota tidak tetap dewan.

Pada saat itu, Jerman menggambarkan pandemik sebagai masalah perdamaian dan keamanan internasional. Sementara beberapa negara lain, terutama Rusia, China, dan Afrika Selatan mengungkapkan masalah kesehatan bukan bagian dari Dewan Keamanan.

Dalam pertemuan tersebut, ada dua resolusi yang muncul. Pertama yang dipelopori oleh Tunisia atas nama 10 anggota tidak tetap yang menyerukan aksi internasional terkoordinasi dan bersatu.

Di mana Dewan Keamanan bertugas untuk memantau dampak pandemik Covid-19 pada perdamaian dan keamanan internasional. Serta melakukan gencatan senjata global segera untuk memungkinkannya respons kemanusiaan yang memadai.

Draf resolusi itu telah dikembangkan sejak 30 Maret dan baru dibahas oleh 10 anggota tidak tetap.

Resolusi kedua diusulkan oleh Prancis yang fokus pada seruan Guterres pada bulan lalu untuk menghentikan semua permusuhan di seluruh dunia dan fokus untuk memerangi pandemik.

Resolusi tersebut hanya mendapat masukan dari lima anggota tetap, Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat.

Hingga saat ini, belum ada resolusi yang lolos sementara pandemik terus menggerogoti setiap negara.

Untuk meloloskan resolusi di Dewan Keamanan, setidaknya sebuah draft memiliki 9 suara dari 15 anggota, tanpa veto dari lima anggota tetap.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya