Pemerintah Ekuador akhirnya menemukan solusi untuk mengatasi persoalan jenazah korban Covid-19 yang kian banyak.
Sebuah pemakaman darurat di tanah yang disumbangkan oleh pribadi di Guayaquil akhirnya bisa mengatasi kekurangan plot makam untuk sementara waktu.
Akhirnya, jenazah yang selama ini disimpan sudah bisa dikuburkan.
Selama ini, pemerintah menyimpan jenazah yang terinfeksi virus corona baru di dalam kontainer raksasa berpendingin.
Dengan adanya pemakaman darurat, sebanyak 100 orang dalam sehari bisa dikuburkan. Pemakaman itu sendiri memiliki kapasitas untuk 2.000 plot.
Mengingat tidak boleh ada keluarga yang ikut serta dalam prosesi pemakaman, maka pemerintah akan membuat sebuah situs yang dapat mematikan setiap keluarga tahu di mana letak anggota keluarga mereka dimakamkan.
"Di pemakaman, mereka akan dimakamkan satu per satu, tanpa biaya kepada keluarga," ujar Jorge Wated yang mengorganisir pemakaman terhadap para korban Covid-19.
Selain pemakaman darurat tersebut, pemerintah kota Guayaquil juga mengaku tengah mempersiapkan dua pemakaman umum yang memiliki kapasitas hingga 12 ribu plot, seperti dilansir
Reuters.
Pekan lalu, Presiden Lenin Moreno mengatakan sudah ada sekitar 3.500 orang yang meninggal akibat virus corona di Guayas yang menjadi pusat penyebaran infeksi di Ekuador.
Pada Selasa, Ekuador memiliki 3.995 kasus yang dikonfirmasi dari virus korona dan 220 kematian, dengan 182 kematian lebih yang diduga terkait dengan virus.
Selain lahan pemakaman, wabah ini juga telah memicu kekurangan peti mati kayu, yang membuat beberapa jenazah dimakamkan dalam kotak kardus.