Berita

Jubir Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto/Repro

Nusantara

Sebulan Lebih Pandemik Covid-19, Ternyata Pemerintah Baru Periksa 0,005 Persen Dari Total Penduduk Indonesia

SELASA, 07 APRIL 2020 | 18:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemerintah Pusat terus melakukan pemeriksaan spesimen Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) diseluruh wilayah Republik Indonesia (RI).

Begitulah yang diungkapkan Jurubicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam jumpa pers di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (7/4).

Sebagai buktinya, Achmad Yurianto menyampaikan update data pemeriksaan spesimen, yang dilakukan pemerintah bersama sejumlah stake holder untuk mengetahui peta penyebaran wabah Covid-19 ini.

"Pada tanggal hari ini, 6 april sampai dengan pukul 8 pagi tadi, kami sudah melakukan pemeriksaan 14.354 lebih spesimen untuk PCR realtime," kata Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini.

Pemeriksaan ini, lanjut Achmad Yurianto, dikirim dari ratusan Rumah Sakit (RS) rujukan penanganan Covid-19. Ia menerangkan, ratusan RS ini bukan hanya yang dikelola pemerintah saja, tapi juga yang dikelola oleh swasta.

"Dikirim lebih 300 RS rujukan Covid-19. Baik rumah sakit umum pemerintah, rumah sakit BUMN, rumah sakit TNI, rumah sakit Polri maupun rumah sakit swasta," terangnya.

Namun demikian, berdasarkan hitungan Kantor Berita Politik RMOL, jumlah spesimen yang sudah dites oleh pemerintah masih jauh dari angka minimum pemetaan penyebaran Covid-19 yang diterapkan banyak negara.

Sebab, jika angka 14.354 spesimen yang sudah dites, dibagi total jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa, dan dikali 100 dikalkulasi, maka spesimen yang baru diperiksa hanya sebesar 0,005 persen saja.

Sementara jika dibandingkan dengan negara lain, misalnya Korea Selatan, pemerintahnya sudah melakukan tes spesimen terhadap 300 ribu penduduknya, dari total jumlah penduduk sebanyak 51 juta jiwa.

Artinya, Korea Selatan sudah mencapai batas minimum pemetaan penyebaran wabah Covid-19 untuk negaranya, yakni dengan persentase 0,6 persen.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya