Berita

Petugas Lakukan Rapid Test/Net

Politik

BKSAP DPR: Dunia Internasional Banyak Yang Meragukan Angka Kasus Covid-19 Di Indonesia

SELASA, 07 APRIL 2020 | 17:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir menyoroti pandangan dunia internasional terhadap angka kasus virus corona di Indonesia.

Menurutnya, mengapa banyak yang meragukan data kasus Covid-19 di Indonesia, karena bisa saja sebenarnya sebaran wabah virus ini sudah meluas di Tanah Air, namun Pemerintah tidak tranparan dengan data.

“Australia menduga Indonesia melakukan under-reporting atas jumlah pasien terjangkit Covid 19. Apa yang dilaporkan lebih sedikit dari kenyataan. Australia pun menyetop penerbangan Bali-Australia dan melarang warganya berkunjung ke Bali. Pemerintah perlu menjelaskan hal ini kepada publik,” tegas Hafisz dalam rilisnya, Selasa (7/4).

Hafisz menyampaikan statement yang diuraikan seorang profesor dari Universitas Essex, Inggris, yang mengutip Daily Mail, bahwa Pemerintah Indonesia hanya melakukan 2000 test covid dari total penduduk Indonesia  yang berjumlah 270 juta jiwa. Menurut profesor itu, separuh populasi Indonesia  akan terinfeksi virus. Dan Indonesia bisa mendapat predikat sebagai negara dengan angka kematian tertinggi di dunia.

Dari statement itu, Hafisz menduga Indonesia bisa menyaingi Iran dan Italia dalam jumlah korban yang terpapar virus Covid-19.   

Tidak berhenti di situ, Ketua F-PAN DPR RI ini juga menguraikan hasil kajian Iqbal Ridzi Elyazar dari lembaga Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) yang menyebut, sekitar 70.000 warga Indonesia diprediksi akan terinfeksi virus Covid-19.

“Untuk itu, rapid test harus terus dilakukan sampai zero infectant," tegas Hafisz.

"Mengingat pihak luar negeri masih tidak percaya terhadap pertambahan jumlah penderita corona yang stabil di kisaran angka 115 per hari. Sebagai contoh penderita di Malaysia sudah mencapai 3.200 lebih. Tetapi di Indonesia masih sekitaran 1.790. Padahal, penduduk Indonesia 10 kali lipat mereka,” terang Hafisz.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya