Berita

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim/Net

Politik

Mas Menteri Jangan Diam, Bantu Driver Ojol Yang Kesulitan Saat PSBB!

SELASA, 07 APRIL 2020 | 07:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta telah disetujui oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Kebijakan PSBB sendiri dinilai akan sangat berdampak bagi para pengendara ojek online (ojol) lantaran adanya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 9/2020 yang merupakan pedoman PSBB.

Di dalam Permenkes 9/2020 sendiri juga mengatur pembatasan modal transportasi dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.

Bahkan, dalam lampiran Permenkes tersebut, secara spesifik mengatur atau melarang kendaraan roda dua  membawa penumpang selama massa PSBB. Artinya driver ojek online hanya boleh mengangkut barang saja.

Melihat kondisi seperti itu, peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata berharap kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tidak diam. Sebagai pendiri perusahaan Gojek, pria yang akrab dipanggil Mas Menteri oleh Presiden Joko Widodo itu harus berperan melindungi nasib para mantan mitra kerjanya.

"Konsep ojol itu kan sharing ride. Makanya, dalam situasi tidak menentu, maka Mas Menteri Nadiem harus bisa melakukan sharing heart,” ujar Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/4).

Peran Nadiem sendiri, kata Dian, masih sangat dibutuhkan agar dapat bernegosiasi dengan pimpinan Gojek maupun Presiden Joko Widodo agar bisa meringankan beban tanggungan para ojol.

"Misalnya, menghilangkan sementara waktu soal potongan dan lainnya. Dengan catatan, ojol hanya dibatasi tidak diperbolehkan membawa penumpang dan tetap bisa memberikan layanan go send dan go food," jelas Dian.

Namun jika ojol benar-benar tidak diperbolehkan beroperasi, Dian mendesak agar Nadiem berani melakukan berbagi keuntungan dengan mitra ojol.

"Bila aturan ojol benar-benar tidak diperbolehkan beroperasi, maka Mas Menteri (Nadiem) harus berani melakukan sharing profit. Dengan memberikan sedikit keuntungan selama beroperasi kepada mitra kerjanya. Mekanisme tentu saja pihak Gojek yang lebih paham teknisnya," terang Dian.

"Misalnya melalui tingkat performa dan lain-lain. Tentu saja, mekanisme bakal menggerus keuangan dan kesehatan gojek sendiri," pungkas Dian.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya