Berita

Bangsal isolasi di gerbong kereta/Net

Dunia

Kekurangan Tempat Tidur, India Sulap 20 Ribu Gerbong Kereta Jadi Bangsal Isolasi

SENIN, 06 APRIL 2020 | 12:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sejak India memberlakukan lockdown pada 25 Maret, untuk pertama kalinya sejak 167 tahun yang lalu, Indian Railways menangguhkan semua jaringan kereta penumpangnya hingga 14 April.

Keputusan yang belum pernah dilakukan itu juga diiringi dengan keputusan mengubah 20 ribu gerbong kereta tua menjadi ruang isolasi bagi pasien penderita Covid-19.

Indian Railways yang merupakan operator kereta api terbesar keempat di dunia sudah mengoperasikan 125 rumah sakit sehingga memiliki pengetahuan untuk membuat rumah sakit darurat berjalan.

Penyulapan gerbong kereta menjadi ruang isolasi merupakan tindakan pencegahan ketika pasien corona membludak secara tiba-tiba.

Mengingat, India yang memiliki 1,3 miliar penduduk tersebut sudah memiliki 4.288 kasus dengan 117 orang meninggal dunia.

"Sekarang kereta api menawarkan lingkungan yang bersih, rapi, dan higienis bagi pasien agar bisa pulih dengan nyaman," ujar Menteri Perkeretaapian, Piyush Goyal seperti dilansir CNN.

Dalam waktu dua pekan, Indian Railways sudah menyiapkan 5 ribu bangsal. Di mana setiap gerbong akan berisi 16 pasien di samping ada gerbong khusus perawat, dokter, dan ruang persediaan dan peralatan medis.

Setelah siap, kereta akan dikirim ke lokasi di mana terjadi lonjakan kasus. Sehingga otoritas setempat juga bisa menugaskan para tenaga medis bekerja di kereta.

Dalam sehari, biasanya, Indian Railwaya mengoperasikan lebih dari 20 ribu kereta penumpang di 7.249 stasiun di seluruh India.

Sebelum adanya pandemik virus corona, India menjadi negara yang kekurangan tempat tidur untuk orang sakit.

Menurut OECD, hanya ada 0,5 tempat tidur bagi setiap 1.000 orang di India dengan tingkat kesenjangan yang tinggi di mana kota lebih banyak dan daerah lebih sedikit.

Dengan meningkatnya jumlah kasus corona, bangsal isolasi di gerbong kereta adalah gagasan yang sangat baik untuk merawat para pasien.

"Itu (bangsal isolasi di gerbong kereta) adalah inisiatif yang baik. Kereta Api dan Pemerintah harus dipuji untuk itu," kata ahli virus India, Jameel.

"Tapi, ini hanya solusi jangka pendek. Ketika ini selesai, biarkan ini menjadi peringatan untuk berinvestasi lebih banyak guna meningkatkan infrastruktur dan penelitian kesehatan," tambahnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya