Berita

Pekerja migran/Net

Dunia

Corona Menyebar Cepat, 19 Ribu Pekerja Migran Di Singapura Dikarantina

SENIN, 06 APRIL 2020 | 08:25 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dua asrama pekerja migran di Singapura terpaksa diisolasi setelah terjadi peningkatan infeksi virus corona baru di sana.

Asrama dengan kasus paling banyak adalah S11 Punggol dengan 62 kasus. Di sana ada sekitar 13 ribu pekerja migran yang berada di dalam karantina.

Selanjutnya adalah asrama Westlite Toh Guan dengan 28 kasus. Sebanyak 6.800 pekerja migran di sana berada dalam karantina.

Dikatakan satuan tugas untuk penanganan Covid-19 pada Minggu (5/4), totalnya, ada 19.800 pekerja migran yang akan dikarantina di kamar mereka selama 14 hari.

"Tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan semua orang. Bukan hanya warga negara Singapura, namun juga pekerja migran yang ada di sini, yang memantu perekonomian kita," ujar Menteri Tenaga Kerja Josephine Teo.

"Kami ingin memberi pekerja asing jaminan bahwa tindakan ini diambil demi kepentingan mereka, dan kesejahteraan mereka," imbuhnya seperti dimuat CNA.

Dijalaskan Wakil Menteri Tenaga Kerja Jason Chen, saat ini kondisi di dua asrama yang sudah diisolasi itu cukup stabil.

Pihaknya telah memberikan makanan gratis , masker, termometer, hand sanitizer, dan makanan ringan kepada para pekerja.

Para pekerja yang memiliki gejala infeksi juga telah diisolasi secara terpisah.

Setiap dua kali sehari, para pekerja harus melakukan pemeriksaan dan melaporkan suhu mereka.

Jika ada yang tidak sehat dan dinilai perlu mendapatkan perhatian, maka akan diisolasi secara terpisah.
Belum diketahui keberadaan pekerja migran Indonesia di sana.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya