Berita

Muchamad Nabiel Haroen/RMOL

Politik

Gus Nabil PDIP Ingatkan Pemerintah Lebih Transparan Soal Data Kasus Covid-19

SABTU, 04 APRIL 2020 | 22:01 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mucahamad Nabiel Haroen mengingatkan pemerintah agar lebih transparan dalam menyajikan data kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).  

Politisi PDIP itu menilai pemerintah terkesan kurang terbuka dalam memberikan informasi data pasien dan jumlah kematian akibat terjangkit virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu.

"Pemerintah terlihat kurang terbuka dalam data pasien dan korban meninggal akibat Covid-19," tegas Gus Nabil saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (4/4) malam tadi..

Kesan menutup data, dijelaksan pria asal Temanggung ini, terlihat dari kajian para ahli virus. Di mana, terdapat pemodelan pengolahan data yang bisa diperdebatkan akurasinya.

Gus Nabil menyampaikan kekhawatirannya tentang sikap pemerintah terkait data kematian Covid-19 ini. Sebab menurutnya, menutup-nutupi data sama dengan merugikan bangsa dan negara.
"Menutup data pada akhirnya akan merugikan kita semua, karena tidak ada penanganan yang terukur, sekaligus tidak mendapat kepercayaan publik internasional. Dalam grafik dan big data yang dipublish, memang terlihat sebaran Covid-19 melandai, tapi dari diskusi dengan beberapa ahli, ada permodelan yang bisa diperdebatkan," ungkap pria yang ketua Umum Pagar Nusa NU ini.

Nabil mendorong pemerintah lebih transparan dalam menyediakn informasi terkait kasus dan penanganan Covid19, sehingga masyarakat akan lebih aktif dan sadar dalam melakukan gerakan bersama membasmi virus mematikan ini.

"Saya mendorong pemerintah untuk transparan terkait data Covid-19, agar kita bisa melakukan penanganan terukur, dan masyarakat kita lebih aktif dan aware dalam penanganan krisis Covid-19 ini," demikian Gus Nabil.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya