Berita

Dian Assafri/Net

Hukum

Punya Kapasitas Dan Integritas, Supandi Tepat Gantikan Hatta Ali Jadi Ketua MA

JUMAT, 03 APRIL 2020 | 11:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ketua Kamar Tata Usaha Negara (TUN) Mahkamah Agung (MA), Prof. Supandi dinilai layak menjadi ketua MA menggantikan Hatta Ali yang akan pensiun pada 7 April 2020.

Pengamat hukum dari Universitas Pancasila, Dian Assafri, mengatakan, jejak rekam dan integritas Supandi tidak diragukan lagi.

Sosok Supandi, lanjut Dian, dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di MA. Hal itu dapat dilihat misalnya ketika Supandi menjadi Hakim dalam perkara pembatalan iuran BPJS Kesehatan pada 27 Februari silam.


"Kita perlu memilih pengganti ketua MA dengan seseorang yang memiliki kapasitas dan integritas dalam menjalankan tugasnya. Sehingga dirinya bertanggungjawab penuh atas segala keputusan yang ada di MA," ujar Dian, Jumat (3/4).

Selain menangani kasus BPJS Kesehatan, Supandi juga pernah membuat keputusan yang menjadi acuan seluruh partai politik di Indonesia terkait pengabulan gugatan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tentang peralihan suara bagi calon anggota legislatif yang meninggal dunia.

"Keputusan yang dibuat ini tentu saja menguntungkan setiap pimpinan partai politik dimana kemudian mereka mempunyai otoritas untuk menentukan kader terbaiknya untuk menjadi anggota legislatif," ungkap alumnus Uiversitas Indonesia ini.

Tidak sampai di situ, Dian mengatakan Supandi tidak memiliki rekam jejak berhubungan dengan partai politik manapun.

"Ini merupakan salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki beliau," tandas Sekjen Gerakan Mahasiswa Kosgoro ini.

Menurut Dian, keterlibatan puluhan hakim dalam kasus dugaan korupsi di masa kepemimpinan Hatta Ali, seperti Senjen MA Nurhadi, selama ini memperburuk citra MA di tengah-tengah masyarakat. Kejadian tersebut harus menjadi pelajaran berharga dan membuat semua pihak cukup prihatin.

"Kejadian ini tentu saja membuat semua pihak prihatin serta tidak menutup kemungkinan bahwa citra MA telah tercoreng sehingga tingkat kepercayaan masyarakat berkurang kepada MA," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya