Berita

Ketum PP ISNU Ali Masykur Musa/Net

Politik

Atasi Wabah Covid-19, ISNU Usulkan Gaji Presiden Dan Pejabat Negara Dipotong

KAMIS, 02 APRIL 2020 | 17:31 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) sampai saat ini terus menunjukkan kenaikan yang signifikan. Data Gugus Tugas penanganan Covid-19, hingga Kamis (2/4) ada 1790 pasien di Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus China itu.

Merespons hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU), Ali Masykur Musa memprediksi dalam 3 bulan kedepan wabah Covid-19 ini belum terselesaikan secara tuntas.

Menurut Ali Masykur, selain melakukan realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN, pemerintah perlu mempersiapkan jaring pengaman sosial bagi masyarakat rentan terdampak Covid-19.
Mantan Anggota DPR ini mengusulkan, pemerintah perlu melakukan pemotongan gaji Presiden dan pejabat tinggi negara hingga level eselon II.

Tujuannya, untuk memperlebar ruang fiskal yang nantinya ketersediaan anggarannya untuk program jaring pengaman sosial.
"Karenanya pemerintah perlu mengurangi program ceremonial, perjalanan dinas dan program-program yang tidak produktif lainnya. Dan perlu juga pemotongan gaji mulai dari presiden, pejabat negara sampai dengan eselon 2," demikian kata Ali Masykur Musa kepada Kantor Berita Politik RMOL, kamis (2/4).

Mantan anggota Badan Pemeriksa Keuanga (BPK) itu menilai, dampak wabah Covid-19 menyangkut beberapa sendi baik ekonomi, politik dan sosial, sehingga proses penanganan Covid-19 harus dilakukan oleh seluruh pihak, baik pemerintah, swasta dan masyarakat

Meski demikian, Ali menyatakan, PP ISNU menyambut baik keputusan pemerintah menetapkan kebijakan dalam bentuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Perspektif saya sebagai ketum ISNU mengusulkan kepada pihak pemerintah harus mempersiapkan jaring pengaman sosial yang komprehensif meliputi pemberian bantuan sosial yang produktif," demikian usulan Mantan Ketua Umum PB PMII ini.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya