Berita

Mayat di pinggir jalan/Net

Dunia

Miris, Mayat-mayat Di Pusat Penyebaran Corona Tergeletak Di Jalanan

KAMIS, 02 APRIL 2020 | 14:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah pemandangan miris sekaligus mengerikan muncul di Kota Guayaquil, pusat penyebaran virus corona di Ekuador.

Di sana, selama beberapa hari terakhir, mayat-mayat yang dibungkus plastik dibiarkan tergeletak di jalanan karena kamar mayat penuh.

Negara di Amerika Latin itu kewalahan. Bahkan banyak pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit karena penuh.

Data dari Universitas Johns Hopkins pada Kamis (2/4) sendiri menunjukkan, jumlah infeksi di Ekuador sudah mencapai 2.758 kasus dengan 98 orang meninggal dunia.

Sebanyak 60 orang meninggal dunia berada di Guayaquil, kota dengan 2,8 juta penduduk.

Namun, menurut pejabat kota yang dikutip dari SCMP, mereka telah menemukan setidaknya 400 mayat dalam beberapa hari terakhir.

Walikota Guayaquil, Cynthia Viteri yang telah mengumumkan bahwa dirinya positif terinfeksi mengatakan pemerintah pusat harus bertanggung jawab atas mayat-mayat tersebut.

"Mereka meninggalkan mereka di desa-desa, mereka jatuh di depan rumah sakit," katanya dalam pesan video yang diunggah di Twitter kepada warga pekan lalu.

"Tidak ada yang ingin menutupinya," lanjutnya,

Mayoritas dari mayat-mayat tersebut ditemukan di jalan-jalan kumuh.

Pada Senin (30/3) di pusat kota Guayaquil, mayat seorang lelaki berbaring di trotoar di bawah selembar plastik biru.

Polisi mengatakan pria itu pingsan ketika sedang mengantri untuk memasuki sebuah toko. Beberapa jam kemudian, mayat tersebut telah dipindahkan.

Sebuah komite krisis yang dibentuk akhirnya melakukan pertemuan. Mereka bertujuan untuk menguburkan mayat-mayat yang sudah terkumpul secara massal.

Menurut seorang pengacara kota, Juan Carlos Freire, frustrasi publik meningkat.

"Orang-orang meminta beberapa pihak berwenang mengambil alih orang mati, tetapi kurangnya tanggapan berarti mereka ditinggalkan di jalan-jalan pusat Guayaquil," katanya.

Pada Selasa (31/3), Viteri mengatakan sudah ada tiga kontainer kargo berpendingin berisi mayat yang tidak diklaim.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya