Berita

Masker bercorak bendera Taiwan/Net

Dunia

Dukung Partisipasi Taiwan Di WHO, AS Keluarkan Undang-Undang Perlindungan Sekutu

RABU, 01 APRIL 2020 | 16:47 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat mendukung status observer bagi Taiwan di Majelis Kesehatan Dunia yang merupakan elemen dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada Senin (30/1).

Pada saat itu, Pompeo mengatakan, Departemen Luar Negeri akan melakukan yang terbaik untuk membantu mendapatkan peran yang sesuai bagi Taiwan.

Keputusan ini tak ayal dianggap menjadi teguran terbuka dariAS terhadap China yang selama ini dituding telah memblokir partisipasi Taiwan di WHO. Khususnya setelah Presiden Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016.

Menurut Pompeo, AS akan sepenuhnya mematuhi Undang-Undang Perlindungan dan Peningkatan Internasional Sekutu Taiwan (Taipei) 2019, yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump pada 26 Maret.

“Kami pikir ini penting. Dan kami senang bahwa undang-undang itu berhasil keluar dari Kongres dan ke meja presiden minggu lalu,” ujar Pompeo seperti yang dikutip dari VOA.

Dalam UU tersebut disebutkan AS memiliki kebijakan untuk mengadvokasi keanggotaan Taiwan di semua organisasi internasional,  di mana AS juga merupakan peserta, serta agar Taiwan diberikan status pengamat di organisasi internasional lain yang sesuai.

Seperti yang sudah dibayangkan, UU ini tentu memicu kritikan dari pihak China yang memandang Taiwan sebagai bagian dari "one country two systems".

"Kami sangat mendesak AS untuk memperbaiki kesalahannya, menahan diri dari menerapkan tindakan ini dan menghambat upaya negara lain mengejar hubungan dengan China. Jika tidak, itu akan mendapat tindakan tegas dari pihak China," kata Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang pada Jumat (27/3).

Taiwan sendiri pernah menjadi observer di Majelis Kesehatan Dunia sejak 2009 hingga 2016.

Sejak saat itu, China berusaha menekan pemerintahan Tsai dengan menolak kehadiran Taiwan di berbagai organisasi internasional.

Dari pihak WHO sendiri mengaku, partisipasi Taiwan di WHO adalah bergantung pada negara anggota WHO, bukan staf.

“Beban kasus Taiwan relatif rendah terhadap populasi. Kami terus mengikuti perkembangan dengan cermat. WHO mengambil pelajaran dari semua bidang, termasuk otoritas kesehatan Taiwan, untuk berbagi praktik terbaik secara global,” tambah pernyataan WHO itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya