Berita

Tahanan di Yaman/Net

Dunia

Potensi Penyebaran Virus Di Penjara Sangat Tinggi, PBB Minta Yaman Bebaskan Tahanan

RABU, 01 APRIL 2020 | 16:04 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kelompok ahli di bawah naungan PBB telah mendesak pihak-pihak yang bertikai di Yaman untuk segera membebaskan tahanan, termasuk tahanan politik untuk meminimalisir penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

"Tahanan dan tahanan politik di Yaman sangat rentan terpapar jika virus Covid-19 muncul di penjara dan fasilitas penahanan lainnya," ujar Kelompok Ahli Internasional dan Regional Terkemuka di Yaman dalam sebuah pernyataan pada Senin (30/3).

Kelompok itu mengungkapkan, kondisi di balik jeruji di Yaman sangat mengerikan. Tempat tinggal yang penuh sesak, kurangnya sanitasi yang layak, dan aksesnya yang tidak memadai ke layanan perawatan kesehatan.

"Diperlukan jarak fisik dan isolasi diri yang mustahil," bunyi pernyataan itu seperti yang dikutip CGTN.

Sebelumnya, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet juga meminta kepada pemerintah untuk tidak melupakan orang-orang yang dipenjara pada saat pandemik.

"Sangat penting bahwa pemerintah harus menangani situasi orang-orang yang ditahan dalam perencanaan krisis mereka untuk melindungi tahanan, staf, pengunjung, dan tentu saja masyarakat yang lebih luas," kata Bachelet dalam pernyataan tertulis pekan lalu.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, pemerintah harus membebaskan setiap orang yang ditahan tanpa dasar hukum yang memadai," tambahnya.

Atas dasar yang sama, beberapa negara juga telah membebaskan puluhan ribu tahanan, termasuk Indonesia.

Pada awal Maret, pemerintah Iran membebaskan lebih dari 70 ribu tahanan dan memperpanjang cuti dari 100 ribu tahanan.

Hal yang sama juga dilakukan di Suriah, Libya, hingga Irlandia Utara.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya