Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Bukannya Bantu Pemerintah Tangani Virus Corona, Orang Terkaya Di Mesir Ini Ancam Bunuh Diri Jika Jam Malam Diperpanjang

RABU, 01 APRIL 2020 | 14:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Naguib Onsi Sawiris, miliuner dan sekaligus orang terkaya kedua di Mesir, mulai gusar dengan peraturan pemerintah mengenai jam malam.

Ia berharap pemerintah tidak memperpanjang kebijakan jam malam yang akan berakhir pada 8 April. Menurutnya jika kebijakan jam malam diperpanjang, dia khawatir ekonomi akan jatuh.

"Kita membutuhkan keputusan yang revolusioner, apa pun konsekuensinya, kalau orang-orang nanti sakit, mereka akan sembuh," katanya, dalam tayangan Middle East Monitor, Rabu (1/4).

Ia bersikeras wabah virus corona tidak menakutkan seperti yang dibayangkan orang. Dia malah menyarankan agar orang-orang kembali bekerja walau pandemi virus corona masih berlangsung.

"Dia (virus) hanya membunuh satu persen pasien, itu pun kebanyakan lansia," ujarnya, sambil mengabaikan data jumlah kasus di Mesir.

Saat ini Mesir memiliki angka kasus sebanyak 656 dan angka kematian 41 orang.

Naquib juga pernah menuliskan keputusannya di akun Twitter bahwa ia tidak ingin membicarakan soal virus corona lagi.

Ia terus-terusan mengkritik isu virus corona yang disebutnya akan menghancurkan ekonomi dalam jangka panjang.

"Saya telah mengambil keputusan, saya tidak ingin mendengar atau berbicara lagi soal virus corona. Benar-benar sulit dipercaya, apakah kita ingin berhenti hidup karena kita takut dengan sebuah virus?" isi cuitannya pada akun Twitter 5 Maret lalu.

Pemilik kekayaan USD 3 miliar ini, malah mengusulkan tiga solusi supaya ekonomi tetap berjalan di tengah wabah Covid-19.

Pertama, membagi pekerja menjadi dua sif. Kedua, mendorong pekerja tidur di pabrik dan tidak kembali ke rumah untuk membatasi pergerakan orang. Ketiga, mendorong pemerintah Mesir untuk mengimpor lebih banyak alat tes Covid 19.

Dengan begitu, mereka yang memiliki gejala bisa tetap di rumah untuk dikarantina.

Ia berharap solusinya didengar pemerintah Mesir. Bahkan, dia mengancam akan bunuh diri jika pemberlakuan jam malam diperpanjang.

Warganet malah mengkritik sikap Naquib. Warga menyindir mestinya pengusaha kaya raya itu menyumbang untuk membantu penanganan virus corona bukan hanya mengkritik pemerintah.

Naguib Sawiris adalah bagian dari keluarga Mansour, orang paling kaya di Mesir. Berdasarkan data Forbes, nilai kekayaan Naguib mencapai 3 miliar dolar AS atau hampir Rp50 triliun.

Pria berusia 65 tahun itu juga tercatat sebagai orang terkaya nomor sembilan di Benua Afrika.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya