Berita

Tata cara salaman di Kongres V Demokrat/Net

Politik

Sempat Khawatir Tertular, Jansen Sitindaon Lega Protokol Covid-19 Kongres Demokrat Berfungsi Baik

RABU, 01 APRIL 2020 | 09:58 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kongres V Partai Demokrat yang digelar pada 15 Maret lalu di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta sempat dikhawatirkan menjadi arena sebaran virus corona baru atau Covid-19. Ini lantaran salah satu kader, Cellica Nurrachadiana yang ikut dalam kongres dinyatakan positif terjangkit.

Namun demikian, politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan bahwa masa inkubasi selama 14 hari telah berlalu. Dirinya mengaku tidak ada tanda-tanda gejala corona dalam tubuhnya.

“Terima kasih juga kepada Dr Gobin (Ketua Tim Medis Kongres Demokrat) dan puluhan dokter lain yang telah menerapkan "protokol corona" secara ketat di arena Kongres,” tuturnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (31/3).

Dia mengurai bahwa dalam protokol yang dibuat, sesama peserta tidak boleh saling bersalaman. Selain itu, kursi juga disusun dengan jarak satu meter dari kursi yang lain.

“Protokol inilah yg mungkin membuat kami semua sehat sampai hari ini,” terangnya.

Jansen mengurai bahwa perasaan cemas terbesar pasca kongres terjadi lantaran Cellica yang ikut hadir dinyatakan positif corona. Bupati Karawang itu masuk dalam daftar cluster acara Hipmi Karawang pada tanggal 9 Maret, atau sebelum kongres Demokrat digelar.

“Jujur ini benar-benar buat parno. Untunglah protokol yang diterapkan di kongres sedikit memberi keyakinan kalau semua akan baik-baik saja,” terangnya.

Jansen juga menguraikan bahwa sejumlah petinggi Demokrat negatif dari Corona. Salah satunya mantan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang hasil tes swabnya dinyatakan negatif.

“Pak Syarief Hasan (Waki Ketua MPR), Rinto Subekti Ketua Jateng juga negatif. Pak Syarief dan mas Rinto inilah yang "paling rentan" karena bersama Teh Celi jadi pimpinan sidang,” tuturnya.

Adapun hal yang dipetik dari Kongres Demokrat adalah protokol Covid-19 efektif dalam memutus rantai corona. Khususnya larangan untuk salaman dan cipika cipiki.

“Sekarang mari teman-teman semua kita patuhi imbauan jaga jarak dulu. Kebiasaan salaman, cipika cipiki, rangkulan, gandengan tangan, duduk dempet-dempet, makan minum sepiring segelas berdua dihindari dulu,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya