Berita

Taufiqurrahman minta pemerintah lebih tegas dan cepat putuskan opsi penanganan Covid-19/Net

Politik

Demi Lindungi Segenap Bangsa Indonesia, Pemerintah Harus Segera Putuskan Opsi Penanganan Covid-19

SELASA, 31 MARET 2020 | 16:35 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Presiden Joko Widodo masih bersikeras tidak melakukan opsi karantina wilayah meski sebagian besar wilayah Indonesia sedang diserang wabah virus corona (Covid-19).

Jokowi justru memilih mengambil kebijakan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan bila perlu akan dilakukan Darurat Sipil sebagaimana diatur dalam Perppu Nomor 23 Tahun 1959.

"Apakah PSBB itu adalah solusi yang efektif untuk mencegah dan atau menahan laju penyebaran wabah? Saya percaya saja, pemimpin kita sedang mengusahakan yang terbaik buat rakyatnya," ujar politikus Partai Demokrat, Taufiqurrahman, kepada Redaksi, Selasa (31/3).


Dia melanjutkan, sesungguhnya PSBB telah dilakukan masyarakat selama dua pekan ke belakang. Merujuk Pasal 59 ayat 3 UU Karantina Kesehatan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pembatasan Sosial Berskala Besar  paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja; pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.

Sementara terkait menetapkan Darurat Sipil sebagaimana dimaksud Perppu No 23/1959, mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta ini menyatakan hal tersebut bukanlah sebuah solusi.

Hal itu lantaran sistem bernegara Indonesia saat ini sudah sangat berbeda semangatnya dengan rencana menerapkan Perppu tersebut yang berspektif “keamanan”.

Padahal persoalan hari ini adalah urusan kesehatan. Aspek humanismenya lebih diutamakan daripada polisionil atau militeristik semata. Meskipun peran polisionil sangat penting di situasi seperti saat ini.

"Jika karantina wilayah yang jadi pilihan atau apapun itu pilihan solusi lain dari presiden dan pejabat-pejabat di negara ini, tolong segera diputuskan secara cepat dan cermat dengan mempertimbangkan tujuan bernegara kita," jelas Taufiqurrahman.

"Yakni melindungi segenap bangsa Indonesia, sebagaimana bunyi konstitusi kita, UUD Negara Republik Indonesia 1945," pungkasnya.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya