Berita

Ilustrasi/net

Politik

Pemerhati Agraria Minta Pemerintah Buat Kebijakan Pemanfaatan Lahan Terlantar

SELASA, 31 MARET 2020 | 05:38 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wabah Covid-19 yang terjadi di Indonesia telah memporakporandakan aktivitas ekonomi dan rencana pembangunan nasional yang telah disusun oleh pemerintah.

Begitu kata Pemerhati Agraria dan Pertanian Syaiful Bahari lewat keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (30/3).

“Sebagian besar perkantoran tutup tak terkecuali pusat perdagangan. Apalagi dengan adanya kebijakan lockdown sendiri-sendiri oleh pemerintah daerah. Hal ini akan membuat ekonomi masyarakat semakin terjun bebas,” ujar Syaiful.

Syaiful Bahari mengatakan fenomena arus balik pekerja informasi perkotaan ke desa di tengah merebaknya virus corona ini menjadi pilihan masyarakat karena pusat ekonomi tutup.

“Sementara mereka butuh makan dan bayar sewa kontrakan. Jadi pemerintah tidak bisa paksakan mereka tetap tinggal di kota-kota besar,” katanya.

“Namun ketika kembali ke desa masalahnya adalah mereka tidak mempunyai pekerjaan lagi. Sektor pertanian yang ada sudah penuh sesak dan lahan pertanian terbatas,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Syaiful, beban rumah tangga desa untuk memberi makan keluarga dan kerabatnya makin bertambah. Cadangan pangan di desa makin menipis seiring bertambahnya jumlah penduduk desa yang pulang kampung.

“Pemerintah perlu cepat mengantisipasi situasi ini dengan membuat kebijakan pemanfaatan lahan terlantar atau lahan yang tidak maksimal digarap oleh pemiliknya untuk ditanami tanaman pangan atau hortikultura jangka pendek. Hasilnya mereka bisa makan sendiri atau dijual ke pasar sehingga roda perekonomian desa tetap bisa berputar,” bebernya.

Menurutnya, masih banyak lahan BUMN atau lahan swasta yang belum terpakai, sebaiknya diserahkan kepada para petani agar dikelola dengan baik untuk dapat menghidupkan hajat keluarga mereka, seperti yang dilakukan pada era Presiden ke-3 BJ Habibie.

“Kebijakan ini juga pernah diterapkan ketika krisis 1998 oleh Presiden Habibie. Karena itu Presiden Jokowi juga harus mengambil langkah cepat untuk antisipasi krisis ini,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya