Berita

Alat pelindung diri (APD) tenaga medis/Net

Bisnis

Bantu Lawan Covid-19, APD Murah Mulai Diproduksi UMKM

SABTU, 28 MARET 2020 | 20:01 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pakaian hazmat atau alat pelindung diri (APD) merupakan hal yang wajib dikenakan oleh petugas medis dan orang-orang yang menangani pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Namun kini, pakaian itu langka lantaran banyak petugas yang harus diturunkan untuk mengatasi pasien yang kian banyak.

Atas alasan itu, Ketua Dewan Pembina Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Rizayati memastikan pihaknya akan ikut membantu ketersediaan baju hazmat sebagai bentuk kepedulian pada tim medis yang jadi garda terdepan bangsa.

Dia mengurai bahwa sejumlah pengusaha kecil konveksi mulai memproduksi pakaian hamzat.
“Seperti UMKM Emi Arlin di Padang Sumatera Barat, pusat industri kecil di Penggilingan Jakarta Utara, ada juga di Solo dan Pemalang, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya sudah produksi hazmatz,” kata Rizayati kepada wartawan, Sabtu (28/3).

Baju produksi UMKM, katanya, akan membantu pemerintah mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga pakaian hamzat. Dia memastikan harga pakaian ini akan lebih murah dibanding yang ada di pasaran.

“Saya pastikan harga APD made in UMKM jauh lebih murah ketimbang pabrikan," lanjut Rizayati.

Mantan caleg Nasdem untuk daerah pemilihan Kabupaten Bogor tersebut mengurai, harga baju hazmat sekali pakai produksi UMKM berkisar di harga Rp 45.000. Sedang yang bisa dipakai berulang dijual Rp 75.000

“Untuk harga di sejumlah tempat penjualan alat kesehatan dan penjualan via online untuk hari ini, termurah di kisaran Rp 180.000-an dan paling mahal di atas Rp 1 juta,” urainya.

Lebih lanjut, Rizayati mengajak pelaku UMKM di bidang konveksi di seluruh Indonesia, untuk membuat APD dan menjualnya ke pemerintah setempat. Mereka juga harus menjual dengan harga murah sebagai bentuk kepedulian bersama melawan pandemi virus corona.

“Tentu sangat miris dan pilu saat melihat pahlawan medis mengenakan APD seadanya saat berhadapan dengan virus mematikan, Covid-19,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya