Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net

Politik

Faisal Basri Heran Banyak Menteri 'Jegal Gubernur Anies' Agar Tidak Lockdown Jakarta

SABTU, 28 MARET 2020 | 03:26 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wilayah-wilayah terbanyak korban keganasan virus corona atau Covid-19 diharapkan segera dilakukan lockdown oleh pemerintah, terutama DKI Jakarta.

Karena itu, pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri Jenderal Tito Karnavian dan kementerian lainnya yang terkesan melarang Pemprov DKI Jakarta mengupayakan lockdown dengan menyambangi Balai Kota, sangat disayangkan.

Demikian disampaikan ekonom senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri dalam acara "Indef Talk" melalui siaran langsung Instagram, Jumat (27/3).

"Kondisi kita kalau dipreteli satu-satu tidak ada opsi kecuali lockdown," kata Faisal Basri.

"Jakarta epicentrum (Covid-19) tapi tenang-tenang saja. Mungkin karena itu kepala daerah jadi gelisah sehingga ingin bertindak lebih cepat, namun Mendagri datang ke Balaikota, menteri-menteri ke balaikota jangan lockdown. Tapi tempat lain kok boleh? Aneh," imbuhnya terheran.

Faisal Basri mengatakan, setiap negara terjangkit virus corona memang memiliki latarbelakang yang berbeda. Namun, harus mencari perbandingan setara jika pemerintah tetap berkeyakinan tidak perlu lockdown.  

"Beda dengan negara lain Amerika Serikat itu epicentrum di New York. Ini Jakarta menyebar ke mana-mana. Sebetulnya Indonesia lebih mudah lockdown terbatas karena kepulauan," tuturnya.

Atas dasar itu, Faisal Basri menyarankan pemerintah untuk segera melakukan lockdown untuk DKI Jakarta. Jelas, tujuannya agar tidak menjalar ke kota-kota lain di luar Jakarta yang notabene masuk kawasan terparah penyebaran Covid-19.

"Jakarta harusnya paling urgent untuk lockdown. Artinya, mobilitas manusia masuk dan keluar tidak sebebas biasanya. Bukan lockdown total. Tidak sebebas biasanya. Kalau enggak, mudah nyebar ke 34 provinsi yang sumbernya dari Jakarta," ucapnya.  

"Jaga saja Jakarta dan utamanya karena sudah menjalar ke (pulau) Jawa, maka jaga dulu Jawa. Supaya, tidak merembet ke provinsi lain," demikian Faisal Basri.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya