Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dalam Masa Karantina, Bangladesh Peringati Hari Kemerdekaannya Dengan Sederhana

JUMAT, 27 MARET 2020 | 06:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perayaan Hari Kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan ke-49, terpaksa ditiadakan. Pemerintah hanya melakukan sedikit acara sederhana.

Presiden Abdul Hamid dan Perdana Menteri Sheikh Hasina menyapa warganya lewat siaran televisi dan berpidato sebentar tentang hari istimewa itu.

Ucapan selamat datang dari Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Ia menyampaikan salam kepada rekannya dari Bangladesh di hari kemerdekaan itu.

“Atas nama rakyat dan pemerintah Pakistan, dan saya sendiri, saya ingin menyampaikan permohonan tulus pada kesempatan Hari Nasional Republik Rakyat Bangladesh,” ujar Imran Khan, kepada Perdana Menteri Sheikh Hasina melalui sepucut surat, seperti dikabarkan kantor berita Bangladesh, melansir Anadolu, Kamis (26/3).

Pernyataan itu beredar di semua media pemerintah Pakistan dan media Bangladesh.

Komisaris Tinggi Pakistan di Bangladesh Imran Ahmed Siddiqui juga menyampaikan ucapan selamat.

“Kami berdoa untuk kemajuan dan kemakmuran berkelanjutan bagi persaudaraan Bangladesh,” katanya.

Sementara itu 26 Maret adalah hari libur nasional di Bangladesh.
Dalam sejarahnya, pasukan Pakistan menginisiasi tindakan keras di Pakistan Timur, yang kini menjadi Bangladesh, untuk menghapus perbedaan pendapat dan pemberontakan bersenjata, pada 25 Maret 1971.

Sehari kemudian, presiden pertama dan pendiri negara itu Sheikh Mujibur Rehman mendeklarasikan kemerdekaan. Deklarasi ini diikuti oleh perang selama sembilan bulan, yang kemudian meraih kedaulatan secara resmi pada 16 Desember 1971.

Saat ini, Bangladesh telah mencatat angka kematian akibat Covid-19 sebanyak lima orang dan angka kasus positif sebanyak 39 orang.

Pemerintah telah memberlakukan karantina di seantero negeri dan mengerahkan personel militer untuk menjaga jarak fisik dan membatasi segala jenis pertemuan publik.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya