Berita

Kondisi TKI di Malaysia/Istimewa

Dunia

Malaysia Perpanjang Lockdown, Ratusan Ribu TKI Teriak Kelaparan

KAMIS, 26 MARET 2020 | 16:18 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemerintah Malaysia telah resmi memperpanjang kebijakan lockdown hingga 14 April 2020 mendatang. Namun tidak pernah disangka, kebijakan ini berimbas kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di Negeri Jiran tersebut.

Direktur Pusat Penyelesaian Permasalahan Warga Negara Indonesia di Malaysia (P3WNI), Zainul Arifin menjelaskan, imbas yang dihadapi oleh ratusan TKI yang ada di Malaysia ialah persoalan ekonomi.

"Kondisi pekerja migran kita sangat memprihatinkan, sebab sudah hampir dua pekan mereka tidak diperbolehkan bekerja sebagaimana mestinya, dikarenakan kebijakan Pemerintah Malaysia untuk mencegah menularnya Covid-19 lebih luas," kata Zainul Arifin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/3).


Zainul Arifin mengatakan, kebijakan lockdown yang diterapkan Malaysia dilakukan secara displin dan tegas. Sebab, kebijakan ini diterapkan bukan hanya untuk warga negaranya, akan tetapi warga negara lain yang datang untuk bekerja.

"Jika ada yang melanggar akan diambil tindakan oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM), berdasarkan Akta 343. Dengan Denda tidak lebih dari 1,000 ringgit Malaysia atau dipenjara tidak lebih dari Enam (6) bulan kurungan," sebut Zainul Arifin.

Oleh karena itu, kondisi yang dihadapi TKI sangat berbeda dengan TKI yang bekerja di negara lain seperti Hongkong, Taiwan, Macau, dan atau Timur Tengah, yang masih memperbolehkan pekerja migran bekerja.

Hal ini pun, diterangkan Zainul Arifin, membuat ratusan TKI yang ada di Malaysia kekurangam uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Karena, masih banyak TKI yang bekerja di sektor informal. Misalnya, bekerja di sektor pembangunan infrastruktur, buruh pabrik perkilangan, restoran dan cleaning service.

"Yang mereka mendapatkan gaji ada yang per hari, ada yang per minggu. Artinya satu hari tidak bekerja maka tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya," ujar Zainul Arifin.

"PMI di Malaysia tidak takut dengan Virus Covid-19 tetapi yang paling ditakutkan adalah Virus Kelaparan, sebab tidak bisa bekerja maka tidak bisa makan," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya