Berita

Emrus Sihombing/Net

Politik

Pengamat: Stafsus Milenial Harus Beraksi, Kalau Perlu Gaji Rp 51 Juta Disumbangkan Semua!

KAMIS, 26 MARET 2020 | 12:32 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Staf khusus milenial Presiden Joko Widodo digaji besar oleh pemerintah untuk membantu untuk menelurkan kebijakan out of the box yang mengena kawula muda. Namun, pada saat negara berjibaku melawan pagebluk Covid-19, kehadiran tujuh staf khusus milenial dipertanyakan.

Teranyar, Staf Khusus Presiden bernama Adamas Belva sebatas terekam mengeluarkan kata-kata bijak untuk menyinggung pihak tertentu, yang mengkritik pemerintah dalam menangani wabah mematikan asal Wuhan, China.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing sepakat agar menginginkan staf khusus milenial itu melakukan fungsi atau tugas yang out of the box di tengah maraknya wabah Covid-19 ini.

“Memberikan pandangan-pandangan, atau gagasan atau tindakan yang nyata di tengah masyarakat,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/3).

Emrus juga menyinggung perihal gaji besar belasan staf khusus milenial tersebut. Dia berharap mereka menyumbangkan gaji yang mencapai Rp 51 juta per bulan itu untuk penanganan virus corona, sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

“Take action. Bila perlu seluruh gajinya, dana-dana yang mengalir pada dirinya tunjangan jabatan dari APBN semuanya, kalau dia dari orang kaya mengolek keuangan itu dia gunakan untuk corona,” tegasnya.

Menurutnya, bagi staf khusus milenial yang lahir dan hidup dari keluarga kaya raya bisa memberikan gaji untuk penangan corona guna membuktikan bahwa mereka bermanfaat bagi masyarakat dan negara.

“Kalau dia orang kaya kan gaji segitu kecil lah, bisa disumbangkan semuanya ke dokter-dokter, tenaga medis, biar bermanfaat begitu,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya