Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Setelah Virus Corona Muncul Virus Hanta Di China, Tewaskan Seorang Pria

RABU, 25 MARET 2020 | 07:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Vaksin untuk pandemi virus corona belum ditemukan, bahkan China sebagai pusat penyebaran Covid-19 baru saja bangkit dari keterpurukannya. Namun, ternyata ada lagi kekhawatiran baru di China yaitu munculnya hantavirus atau virus hanta.

Seorang pria asal Provinsin Yunan meninggal dunia karena hantavirus atau virus hanta. Pria itu meninggal dalam perjalanan menuju Provinsi Shandong. Akibatnya, penumpang lain dalam bus yang ditumpangi itu pun diperiksa.

Ini tentu mengejutkan masyarakat China, di saat mereka belum benar-benar pulih dari wabah Covid-19.

“Seorang pria dari Provinsi Yunan meninggal ketika kembali untuk bekerja ke Provinsi Shandong dengan bus sewaan pada Senin. Hasil tes dia positif #hantavirus. Sebanyak 32 orang lainnya dalam bus itu diperiksa,” cuit akun Global Times News di Twitter, Selasa (24/3).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan hantavirus merupakan keluarga virus yang disebarkan oleh tikus dan dapat menyebabkan beragam penyakit pada manusia di seluruh dunia.

Melansir Anadolu, penyakit virus ini pertama kali dilaporkan di AS pada tahun 1993. Penyakit ini ditularkan ke manusia oleh tikus..

Dari siaran Hinglish Dost yang dipantau redaksi, infeksi terjadi setelah seseorang menyentuh mata, hidung atau mulut mereka setelah menyentuh kotoran tikus, urine, atau saliva. Ada kemungkinan infeksi terjadi karena gigitan, tapi kecil.

Hantavirus dapat menimbulkan kematian. Namun, CDC menyebut tingkat kematian berkisar 30 persen.

Gajala yang timbul dari serangan hantavirus yakni kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan masalah perut. Setelah 4-10 hari dari gejala awal HPS, mereka yang terinfeksi akan mengalami sesak napas dan paru-paru berisi cairan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya