Berita

Warga Kamboja/Net

Dunia

Kerap Kritik Pemerintah Soal Lambatnya Penanganan Corona, 17 Aktivis Di Kamboja Ditahan

SELASA, 24 MARET 2020 | 17:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Alih-alih fokus pada penanggulangan wabah virus corona, Kamboja justru menahan para aktivis yang mengkritik pemerintah lambannya penanganan wabah.

Demikian yang disampaikan oleh Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di Amerika Serikat pada Selasa (24/3).

HRW mengungkapkan sebanyak 17 orang telah ditangkap sejak akhir Januari karena menyebarkan informasi mengenai virus corona atau Covid-19 di kamboja, empat di antaranya anggota dari partai oposisi, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) yang saat ini sudah dibubarkan.

Menurut HRW, mereka dituduh telah melakukan pelanggaran hukum pidana di antaranya adalah penghasutan, konspirasi, dan penyebaran informasi palsu.

Dari 17 orang yang ditangkap, ada seorang gadis berusia 14 tahun yang mengunggah kekhawatirannya di media sosial mengenai rumor virus corona di sekolahnya.

HRW juga manyatakan, sebanyak 12 orang telah dibebaskan setelah menandatangani janji untuk tidak menyebarkan "berita palsu" dan meminta maaf.

"Pemerintah Kamboja menyalahgunakan wabah Covid-19 untuk menahan aktivis oposisi dan lainnya yang menyatakan keprihatinan tentang virus dan respons pemerintah," ujar Wakil Direktur HRW cabang Asia, Phil Robertson.

"Sungguh menakutkan bahwa selama krisis nasional, pemerintah Kamboja tampaknya lebih tertarik membungkam kritik online daripada melakukan kampanye informasi publik Covid-19 yang masif," lanjutnya seperti dimuat Reuters.

Sementara itu, jurubicara pemeirntah, Phay Siphan sendiri menyanggah pernyataan HRW.

Ia mengatakan memang terjadi beberapa penangkapan, namun hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti adanya informasi palsu tentang virus corona.

"(Informasi itu) mengganggu dan berbahaya bagi orang-orang, dan telah membuat orang panik juga mempengaruhi keamanan nasional," katanya.

Data dari Johns Hopkins pada Selasa (24/3) menunjukkan, Kamboja memiliki jumlah kasus corona sebanyak 87 orang dengan 2 di antaranya telah pulih.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya