Berita

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net

Dunia

Umumkan Inggris Lockdown, PM Boris Johnson: Anda Harus Tinggal Di Rumah!

SELASA, 24 MARET 2020 | 08:25 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menyusul Italia dan Prancis, Inggris sudah mulai bersiap untuk melakukan lockdown.

Pemerintah Inggris, pada Senin (23/3), telah memerintahkan lockdown selama tiga pekan untuk mengatasi penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Tetap di rumah!" tegas Perdana Menteri Boris Johnson ketika melakukan konferensi pers yang disiarkan di televisi seperti dimuat CNA.

Sebelumnya, pemerintah sendiri hanya menerapkan social distancing di mana warga Inggris dilarang untuk melakukan kotak jarak dekat satu sama lain.

Namun pada akhir pekan kemarin, kerumunan orang terlihat di taman dan pedesaan di seluruh negeri yang membuat pemerintah harus menerapkan langkah yang lebih kuat.

Dengan diberlakukannya lockdown, seluruh toko dan layanan tidak penting akan ditutup. Warga hanya bisa pergi untuk berbelanja kebutuhan dasar dan perjalanan ke tempat kerja.

Taman bermain, tempat beribadah, hingga pesta pernikahan harus ditiadakan sementara.

"Dari malam ini (Senin) saya harus memberikan instruksi sederhana kepada rakyat Inggris: anda harus tinggal di rumah," kata Johnson.

"Karena hal penting yang harus kita lakukan adalah menghentikan penyebaran penyakit antar rumah tangga," imbuhnya.

Jika nantinya masih ada orang yang keluar untuk hal yang tidak penting, maka polisi akan membubarkannya dan memberikan mereka denda, lanjut Johnson.

Dalam pidatonya, Johnson mengungkapkan, pandemik corona adalah ancaman terbesar yang tengah dialami Inggris dalam beberapa dekade terakhir. Layanan Kesehatan Nasional (NHS) pun tidak akan mengatasi wabah ini jika terus terjadi penularan.

"Saya mendesak Anda pada saat darurat nasional ini untuk tinggal di rumah, melindungi NHS kami dan menyelamatkan nyawa," katanya.

"Kami akan melihat lagi dalam tiga minggu, dan menenangkan mereka jika bukti menunjukkan bahwa kami mampu. Tapi saat ini tidak ada pilihan yang mudah. ​​Jalan di depan itu sulit, dan masih benar bahwa banyak nyawa akan hilang dengan sedih," pungkas Johnson.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya