Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Dapat Pinjaman Rp 5 Triliun Dari World Bank, Pengamat: Tunjukkan Ekonomi Indonesia Semakin Anjlok

SENIN, 23 MARET 2020 | 17:32 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Indonesia akan kembali menerima uang pinjaman 300 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp 5 triliun dari World Bank di tengah wabah virus corona atau Covid-19.

Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun mengatakan, dengan disetujui pinjaman itu, semakin menunjukkan ekonomi di Indonesia semakin anjlok.

"Tujuan pinjaman tersebut jelas juga diakui Kementrian Keuangan untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia mereformasi sektor keuangan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang saat ini stagnan melempem dan anjlok," ucap Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/3).

Apalagi, kata Ubedilah, pandemik Covid-19 pun membuat ekonomi semakin terpuruk. Sehingga, dengan pinjaman uang tersebut menunjukkan pemerintahan Presiden Jokowi mengakui ketidakmampuannya mengelola ekonomi.

"Apalagi Covid-19 seperti Tsunami yang makin membuat ekonomi Indonesia terpuruk yang memang sebelumnya sudah memburuk. Tambah pinjaman itu maknanya Ekonomi Indonesia sedang anjlok," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Luky Alfirman mengatakan, beragam upaya telah dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir untuk untuk memperkuat sektor keuangan, khususnya pengawasan keuangan dan pengelolaan di masa krisis.

"Sekarang, percepatan reformasi lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi dan inklusi tanpa mengabaikan stabilitas diperlukan untuk membiayai kurangnya infrastruktur dan memperluas peluang ekonomi bagi individu dan usaha di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (23/3).

Menurutnya, pinjaman untuk mendukung kebijakan pembangunan akan memberikan bantuan anggaran bagi agenda reformasi Indonesia di tiga bidang kebijakan utama.

Pertama, menambah ukuran sektor keuangan Indonesia dengan memperluas jangkauan, produk pasar keuangan dan memobilisasi tabungan jangka panjang. Hal ini akan meningkatkan ketersediaan dana dan akses terhadap peluang keuangan bagi individu dan perusahaan.

Kedua, meningkatkan efisiensi sektor keuangan dengan menjadikan praktik keuangan lebih transparan, andal, dan berbasis teknologi.

“Hal ini akan menguntungkan baik individu maupun perusahaan dengan membantu menyalurkan tabungan untuk peluang investasi paling produktif dengan cara yang lebih murah, lebih cepat, dan lebih aman,” jelas Luky.

Ketiga, memperkuat ketahanan sektor keuangan untuk menahan guncangan dengan memperkuat kerangka kerja resolusi, mempromosikan praktik keuangan berkelanjutan dan membangun mekanisme keuangan risiko bencana.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya