Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Bisnis

Rupiah Anjlok Di Tengah Corona, Sinyal Investor Tidak Percaya Pada Pemerintahan Jokowi

KAMIS, 19 MARET 2020 | 15:17 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Keterpurukan nilai tukar rupiah dan index IHSG adalah sinyal bahwa investor asing mulai tidak percaya kapada pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama terkait penanganan wabah virus corona (Covid-19).

Demikian disampaikan Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya'roni menanggapi nilai tukar rupiah yang semakin anjlok dan tertekan.

Kamis (19/3), pukul 10.32 WIB, rupiah babak belur pada angka Rp 16.000 per dolar AS, tepatnya Rp 16.052 per dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia terkoreksi sebesar 5,29 persen atau berada di angka 4.101.

"Pemerintah dianggap tidak jujur menyampaikan data corona ke publik," ujar Sya'roni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/3).

Contoh konkret, sebut Sya'roni, Arab Saudi lebih awal melarang jemaah umrah dari Indonesia, padahal waktu itu belum ditemukan atau belum diumumkan ada kasus positif corona di Indonesia.

Global semakin khawatir atas perluasan dampak virus corona terhadap perekonomian. Pelaku pasar takut untuk mendekat pada aset-aset berisiko, termasuk mata uang.

Di Indonesia, seandainya pun tidak ada corona, perekonomian nasional diprediksi akan semakin payah. Alasannya, karena pengelolaan yang tidak baik.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya