Berita

TKA asal China/Net

Politik

TKA China Leluasa Masuk Indonesia Di Saat Darurat Corona, Ada Apa?

RABU, 18 MARET 2020 | 02:09 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kelonggaran dan kemudahan masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal China yang dilakukan pemerintah mendapat kecaman dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia).

Kecaman tersebut berkaitan dengan adanya 49 TKA China yang tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Minggu kemarin (15/3).

Presiden ASPEK Indonesia, Mirah Sumirat mengatakan, masuknya TKA China di tengah status darurat virus corona di Indonesia sama saja mengabaikan rasa empati yang seharusnya ditunjukkan oleh pemerintah kepada rakyat Indonesia.

"WHO sudah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global, Indonesia pun sudah dalam darurat Covid-19. Namun pemerintah Indonesia tetap saja membuka pintu lebar untuk TKA China? Padahal China adalah sumber kemunculan Covid-19. Ada apa ini? Di mana kedaulatan Indonesia?" kata Mirah Sumirat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/3).

Berkenaan dengan kegawatdaruratan seperti saat ini, ia mendesak pemerintah memberikan perlindungan yang maksimal terhadap rakyat Indonesia. Pemerintah juga harus bersikap tegas dengan menutup arus manusia dari negara lain, khususnya yang terpapar Covid-19 seperti China.

"Sehebat apa sih 49 TKA China tersebut sampai harus masuk Indonesia dengan segera dan mengabaikan potensi penyebaran virus Covid-19?" tanya Mirah keheranan.

Bersamaan dengan itu, ia juga mengajak kepada masyarakat bersama-sama mengawasi arus masuk manusia, khususnya dari China, meski di tengah self-isolation.

"Jangan sampai kecolongan! Ketika rakyat banyak yang melakukan self-isolation, kemudian TKA China semakin leluasa masuk ke Indonesia. PHK massal sudah banyak terjadi, bahkan potensinya semakin besar karena virus Covid-19, tapi Pemerintah justru memprioritaskan TKA China dibanding memberikan pekerjaan kepada anak bangsa sendiri. Kondisi ini sangat membuat kami prihatin," tutup Mirah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya