Berita

Ujang Komarudin/Net

Politik

Soal Lockdown, Pengamat: Masalah Nyawa Lebih Penting Ketimbang Ekonomi

SENIN, 16 MARET 2020 | 09:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Presiden Joko Widodo telah kembali angkat bicara pada Minggu (15/3) kemarin, terkait penanganan wabah virus corona baru (Covid-19) yang telah menjangkiti 117 orang, dan menelan korban kematian sebanyak 5 pasien positif.

Salah satu hal yang disampaikan Jokowi ialah mempertegas untuk tidak melakukan lockdown atau isolasi. Sementara di satu sisi sejumlah pemerintah daerah sudah melakukan lockdown parsial. Seperti di DKI Jakarta yang memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan menutup tempat wisata selama dua pekan.

Bagi pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, peristiwa ini menujukkan bahwa pemerintah pusat ragu dalam memutuskan kebijakan lockdown.


"Pemerintah pusat masih bingung dalam mengkondisikan persoalan corona ini. Bahkan Anies pun pernah ditegur Kominfo terkait penanganan corona tersebut," ujar Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/3).

Seharusnya, lanjut direktur eksekutif Indonesia Political Review ini, pemerintah tidak kalah cepatnya dengan pemerintah daerah dalam hal penerapan kebijakan yang bersifat preventif.

Tapi justru Presiden dari PDIP ini tetap membuka akses manusia dan barang masuk ke Indonesia, yang dampak ekonominya akan lebih besar.

"Kalau saya melihat jangan hanya mempertimbangkan persoalan ekonomi, tapi persoalan nyawa masyarakat jauh lebih penting," ujar Ujang Komarudin.
 
"Jadi ekonomi penting tapi nyawa masyarakat lebih penting," tambahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya