Berita

Gubernur Anies Baswedan/Istimewa

Kesehatan

Jakarta Tak Perlu Ditutup Kalau Warganya Taati Arahan Anies Baswedan

SENIN, 16 MARET 2020 | 00:23 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Beragam kebijakan telah dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi wabah virus corona, mulai dari pembatasan warga di keramaian, merumahkan kegiatan belajar mengajar, hingga mencabut sementara kebijakan ganjil genap.

Kini, Gubernur DKI Jakarta juga mengeluarkan kebijakan perubahan mengenai transportasi warga Jakarta untuk memperkecil ruang penularan dan penyebaran Covid-19.

"Layanan kendaraan umum di Jakarta akan mengalami perubahan. Kami menurunkan secara ekstrem kapasitas pelayanan," jelas Gubernur Anies, Minggu (15/3).


Anies memaparkan, perubahan jasa angkutan umum yang dimaksud di antaranya moda transportasi MRT yang semula berangkat setiap 5 sampai 10 menit akan diubah menjadi setiap 20 menit.

Untuk rangkaian yang semula setiap harinya beroperasi enam belas rangkaian, akan berubah menjadi tinggal 4 rangkaian.

"Waktunya yang semula dari jam 5 pagi sampai jam 24.00 sekarang berubah hanya jam 6 pagi sampai jam 6 sore," papar Anies.

Perubahan juga terjadi pada moda transportasi LRT yang mirip dengan MRT. Yang semula keberangkatan setiap 10 menit diubah menjadi 30 menit sekali. Waktu operasinya pun yang semula dari jam 5.30 pagi sampai dengan jam 11 malam, akan diubah dari  jam 6 pagi sampai jam 6 sore.

Sementara itu, untuk bus Transjakarta yang saat ini melayani 248 rute akan dikurangi secara signifikan menjadi 13 koridor dan keberangkatannya pun hanya setiap 20 menit.

"Jam operasi TJ semula 24 jam diubah menjadi jam 6 pagi sampai 6 sore. Lalu layanan bus sekolah selama dua minggu ke depan ditiadakan," lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Anies menegaskan, hal itu dilakukan seiring dengan arahan untuk penduduk Jakarta mengurangi secara siginifikan kegiatan di luar rumah. Hal Ini sejalan dengan arahan agar dunia usaha yang mulai melakukan kegiatan secara jarak jauh.

"Ini dilakukan dalam rangka mengurangi interaksi secara fisik. Kami berharap seluruh warga Jakarta menaati ini. Kalau ditaati, maka Jakarta tak perlu ditutup," tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya