Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Penuntasan Jiwasrayagate Bermasalah, Pengamat: Bukti Sri Mulyani Dan OJK Abai Lindungi Nasabah Asuransi

JUMAT, 13 MARET 2020 | 21:09 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Skandal PT Asuransi Jiwasraya yang diduga merugikan nasabah JS Saving Plan dengan nominal angka yang cukup besar, yakni mencapai Rp 13,4 triliun belum ditemukan cara penyelesainnya oleh pemerintah.

Pasalnya, kasus gagal bayar ini tidak ditangani secara serius oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Padahal, mereka merupakan pimpinan dari sebuah lembaga pemerintahan, yang tugasnya mengurusi bidang keuangan negara.

Menurut pengamat Pasar Modal Budi Frensidy, kasus ini menjadi salah satu bukti dari manajemen keuangan yang buruk, utamanya dari kedua lembaga pemerintahan tersebut.


“Kasus Jiwasraya adalah masalah missmanagement (manajemen yang buruk),” ucap Budi Frensidy saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (13/3).

Ia pun mengaku prihatin, jika melihat kinerja lembaga pemerintahan yang tidak serius menuntaskan kasus ini. Sebab menurutnya, ada sebanyak 17.000 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dan 474 Warga Negara Asing (WNA) asal Korea Selatan, yang menjadi nasabah JS Saving Plan dan menunggu pergantian uangnya yang hilang.

"Ini tentu menjadi nestapa bagi para konsumen yang berinvestasi di Perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Para pemegang polis dan pembeli produk lainnya (yang jadi korban sebenarnya),” ungkap Budi Frensidy.

Atas ketidakjelasan penuntasan kasus Jiwasraya ini, Budi Frensidy meminta agar OJK dan Kementerian Keuangan memainkan peranannya. Yakni, memperbaiki manajemen dan aturan main mengenai investasi di lembaga keuangan non bank (perusahaan asuransi).

Tujuannya, lanjut Budi Frensidy, agar kasus penggelapan uang investasi yang terjadi di Jiwasraya lewat perdagangan saham dan reksadana karbitan tidak terjadi lagi.

“Pengawasan harus lebih ketat, penegakan aturan-aturan corporate governance dan sanksi yang tegas untuk para pengelola dana institusi dan dana publik terutama di perusahaan-perusahaan BUMN,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya