Berita

Enggal Pamukty/Net

Politik

Badan Otorita, Anak Haram Atau Anak Tiri Kemenpar?

RABU, 11 MARET 2020 | 17:35 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Harapan banyak disandarkan pada badan otorita yang memiliki tugas kawasan strategis pariwisata nasional. Hal ini lantaran BUMN yang ada di bidang pariwisata lamban dalam melakukan penetrasi.

Begitu kata pengamat pariwisata dari Don Adam Sharing Academy, Enggal Pamukty kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/3).

“Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan atraksi wisata yang dikelola BUMN. Sementara daerah-daerah selain Bali, bukannya berkembang yang ada wismannya menurun,” ujarnya.

Enggal Pamukty mengurai bahwa di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara wisatawan asing tidak sulit ditemukan pada tahun 1970, 1980, dan 1990-an. Sementara di tahun-tahun terakhir ini justru yang terhadi sebaliknya.

Hal itu yang kemudian membuat pemerintah membentuk badan otorita. Badan yang seharusnya membawa harapan baru seiring dengan ditetapkan pula pariwisata sebagai sektor unggulan pemerintah.

“Sayangnya, semangat presiden tidak selalu seirama frekuensi dengan lapangan, beriring waktu badan otorita seperti tidak jelas siapa ayah yang harus membesarkannya,” sambungnya.

Sebagai satuan kerja (satker), badan otorita seharusnya menginduk pada Kementerian Pariwisata. Ini mengingat anggaran ada di sana dan penempatan staf pun dari Kementerian Pariwisata.

“Sialnya keberadaan pegawai di badan otorita menjadikan nasib mereka tidak jelas, kesetaraan eselonisasi tidak terang. Bahkan cenderung mereka sudah seperti bukan bagian dari Kementerian Pariwisata lagi?” sambungnya.

Selain itu, sambung Enggal Pamukty, beban pegawai beban makin besar, baik psikologis maupun fisik di lapangan. Sedang di satu sisi, tidak ada upaya untuk merangkul profesional.

“Kini muncul guyonan, ini bukan lagi anak tiri tapi sudah seperti anak haram saja,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya