Berita

PM Inggris, Boris Johnson/Net

Dunia

Wabah Virus Corona Di Inggris, Boris Johnson Tidak Melakukan Jabat Tangan Lagi

SELASA, 10 MARET 2020 | 07:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson akan memimpin rapat darurat membahas wabah virus corona, seiring dengan banyaknya tuntutan untuk melakukan tindakan penyebarannya.

"Jumlah kasus virus corona terus meningkat di Inggris dan penjuru dunia. Kami sangat siap dan akan terus membuat keputusan untuk melindungi publik berdasarkan saran ilmiah terbaru," ujar Johnson.

Dalam rapat itu hadir pula Prof Chris Whitty, kepala penasihat medis pemerintah, dan Sir Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah.

Prof Chris Whitty menyatakan dalam rapat tersebut, bahwa telah diputuskan bagi siapa saja yang menderita demam untuk beristirahat mengisolasi diri selama seminggu di rumah. Menurutnya, seseorang kemungkinan memiliki gejala yang rendah, tetapi sebaiknya tidak diabaikan begitu saja sebab infeksi bisa meluas dengan cepat.  

"Para menteri dalam waktu dua minggu akan menyarankan siapa saja yang menderita demam atau infeksi saluran pernapasan ringan untuk tinggal di rumah selama tujuh hari," ujar  Whitty, melansir Guardian, Selasa (9/3).

Whitty juga meyakinkan, pemerintah akan menyaring semua orang yang tiba di rumah sakit dengan melakukan skrining, terutama untuk mereka yang memiliki gejala virus corona.

Sementara Vallance mengatakan tujuan dari langkah-langkah yang akan diperkenalkan oleh pemerintah adalah untuk menurunkan tingkat penyebaran dan angka korban meninggal.

"Apa yang tidak dapat Anda lakukan adalah menekan hal ini sepenuhnya, dan apa yang tidak boleh Anda lakukan adalah menekannya," katanya.

Johnson sendiri sudah tidak melakukan jabat tangan semenjak wabah virus corona semakin merebak di Inggris. Terakhir ia berjabat tangan adalah minggu lalu, pada kebaktian Hari Persemakmuran.

"Kami semua diberi instruksi untuk tidak berjabat tangan dan ada alasan bagus untuk tidak berjabat tangan. Ini sekaligus mengingatkan kepada kita semua betapa pentingnya untuk rajin mencuci tangan," kata Johnson.

Inggris melaporkan tiga korban tewas dan 278 kasus virus corona. Hal ini membuat warga cemas.

Peritel terbesar Inggris, Tesco, membatasi pembelian grosir untuk sejumlah produk seperti gel antibakteri dan tisu, pasta kering dan susu, yang mendadak diserbu pembeli.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya