Berita

Ubedillah Badrun/Net

Politik

Target Jokowi Kemiskinan 0 Persen, Pengamat: Mimpi Ekonomi Meroket Dan Tol Laut Apa Kabar?

MINGGU, 08 MARET 2020 | 06:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Target Presiden Joko Widodo ingin menurunkan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen di 2024 dinilai terlalu muluk. Pasalnya masih ada tiga janji besar di periode pertama yang hingga saat ini belum tercapai.

Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun mengingatkan bahwa semua janji-janji di sektor ekonomi di pemerintahan Presiden Jokowi sejak periode pertama hingga saat ini telah gagal tercapai. Sehingga menjadi lucu jika kemudian mantan walikota Solo tersebut kembali berjanji.

"Secara ekonomi Jokowi sesungguhnya dapat dinilai gagal, karena hampir semua mimpinya atau janji-janji ekonominya tak tercapai. Hal ini bisa dilihat dari data ekonomi saat ini," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (8/3).

Setidaknya, analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini mencatat ada tiga dosa Presiden Joko Widodo di sektor ekonomi yang layak dipertanyakan kembali, sebelum sang presiden membuat janji muluk lagi.

Pertama, janji Presiden Jokowi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen pada periode pertama. Faktanya tersendat diangka sekitar 5 persen dan cenderung berpotensi nyungsep ke 4 persen.

"Data impor jauh lebih besar dari ekspor, nilai ekspor mengalami penurunan kurang lebih 3 miliar dolar," sambung Ubed.

Selain itu, pendiri FKSMJ 1996 ini juga menyoroti tol laut yang diharapkan dapat menyumbangkan pendapatan negara.

"Tol laut hasilnya ternyata tidak sesuai yang diharapkan, justru sumbangannya pada pendapatan negara paling kecil dibanding jalur transportasi darat dan udara dalam konteks perdagangan antar pulau," ungkapnya.

Dengan demikian, kata Ubedilah, target Presiden Jokowi menurunkan kemiskinan hingga 0 persen sebatas mimpi di siang bolong yang tidak jelas kapan targetnya tercapai.

"Jadi sesumbar Jokowi menghilangkan kemiskinan sampai 0 persen itu bualan saja atau semacam ngigau di siang bolong. Kalau mimpi itu ya biasa saja, karena tidak jelas kapan targetnya itu terjadi dengan sejumlah indikator yang jelas," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya