Berita

Presiden Iran Hassan Rouhani/Net

Dunia

Kesal, Iran Menyebut Tawaran Bantuan Trump Hanya Topeng Cari Simpati

KAMIS, 05 MARET 2020 | 06:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin membantu Iran dalam mengatasi wabah virus corona, Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut itu adalah kebohongan.

Rouhani mengatakan dengan tegas, jika AS ingin benar-benar membantu negaranya, maka AS  harus mencabut sanksi termasuk larangan mengimpor pasokan medis. Rouhani mengklaim apa yang dikatakan Trump adalah bukan yang sebenarnya.

"Orang-orang kami tahu betul bahwa Anda (para pejabat AS) berbohong, bahwa Anda tidak mengatakan yang sebenarnya," kata Rouhani dalam rapat cabinet.

Washington menerapkan kembali sanksi atas persediaan makanan dan obat-obatan selama dua tahun terakhir ini. Rouhani menganggap AS telah mengambil tindakan ‘sadis’ terhadap Iran, melansir Xinhua, Rabu (4/3).

Atas sikap AS tersebut, Rouhani mengatakan pemerintah negara itu tengah memakai topeng simpati, berpura-pura mau menolong Iran.

"Jika Anda benar-benar mengatakan yang sebenarnya, Anda setidaknya harus mencabut sanksi Anda pada obat-obatan. Ini akan menjadi langkah pertama. Dan katakan bahwa Anda telah melakukan kesalahan pada bangsa Iran sejauh ini dan menawarkan permintaan maaf," tukas Rouhani.

Saat ini Iran tengah berperang melawan wabah virus corona yang kian menyebar di negara itu sejak 19 Februari. Hingga saat ini, virus tersebut telah menginfeksi 2.922 orang dan 92 meninggal dunia. Iran juga mencatat angka kesembuhan yaitu 552 orang yang telah pulih dan meninggalkan rumah sakit.

Presiden Trump beberapa waktu lalu menawarkan bantuan pemberantasan corona untuk Iran. "Yang harus mereka lakukan hanyalah meminta," kata Trump, yang membuat Rouhani kesal.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya