Berita

ilustrasi/Net

Olahraga

Wabah Virus Corona, Penyelenggara Bakal Kehilangan Miliaran Dolar Jika Olimpiade Tokyo Batal

RABU, 04 MARET 2020 | 07:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Olimpiade Tokyo semakin dekat. Bayangan perhelatan akbar ini bakal gagal gara-gara virus corona diprediksi banyak pihak terkait. Penyelenggara dan sponsor yang paling terpukul bila hal itu terjadi.

Olimpiade bisa saja ditunda, dipindahkan, atau bahkan dibatalkan, menurut anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) Dick Pound, dan keputusan tersebut baru bisa diambil pada bulan Mei.

Potensi kerugian dari pembatalan suatu acara pada umumnya akan lebih tinggi setelah keputusan dibuat, kata Adrian Thomas, direktur pialang asuransi Aon.


Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach tegas menyatakan pihaknya bertekad penuh untuk menggelar Olimpiade sesuai jadwal, yaitu 24 Juli - 9 Agustus 2020. Seorang pejabat senior pemerintah Jepang berkata tidak ada "Plan B" untuk Olimpiade.

Olimpiade Tokyo ditaksir menelan dana 1,35 triliun yen (setara Rp178,12 triliun). Jumlah tersebut masih ditambah dengan biaya pemindahan event marathon dan jalan cepat dari Tokyo ke Sapporo terkait pertimbangan cuaca, yang menelan anggaran sekitar tiga miliar yen (Rp395 miliar).

Anggaran Olimpiade Tokyo 2020 dibagi antara komite penyelenggara dan pemerintah pusat Jepang, sedangkan IOC sendiri menyumbangkan lebih dari 800 juta dolar AS (Rp11,39 trilun).

Pemasukan sponsor ditaksir sekitar 3 miliar dolar AS (Rp42,7 triliun). Ini belum termasuk kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota, Bridgestone dan Panasonic, dan perusahaan-perusahaan lain seperti Samsung dari Korea Selatan, yang melalui program sponsor TOP, melakukan kesepakatan terpisah dengan IOC yang bernilai jutaan dolar AS.

IOC mengeluarkan 800 juta dolar AS (Rp11,39 triliun) sebagai perlindungan setiap Olimpiade Musim Panas, yang mencakup investasi sekitar 1 miliar dolar AS (Rp14,23 triliun) di setiap kota tuan rumah Olimpiade. Perusahaan asuransi pun harus menanggung 2 miliar dolar AS (Rp28,47 triliun) asuransi Olimpiade 2020, termasuk hak siar televisi dan sponsor, ditambah 600 juta dolar AS (Rp8,5 triliun) untuk akomodasi, melansir Reuters, Selasa (3/3)

Untuk iklan, NBC Universal sudah menjual lebih dari 1 miliar dolar (14,23 triliun) dalam bentuk komitmen iklan yang direncanakannya disiarkan di AS dan sudah di ambang melewati angka 1,2 miliar dolar AS (Rp17 triliun).

Sebuah penelitian Bank of Japan pada 2016 memperkirakan anggaran belanja berkaitan Olimpiade akan mencapai puncak 0,6 persen dari produk domestik bruto (GDP) pada 2018 dan kurang dari 0,2 persen GDP pada 2020, kata konsultansi riset Capital Economics, melansir INews.

Dari sektor pariwisata, yang selama ini sebagai penyumbang besar pertumbuhan Jepang, akan terpukul akibat wabah virus corona.

Ekonom Citigroup Global Markets Japan Kiichi Murashima menyatakan kerugian dari pariwisata terkait Olimpiade akan mencapai 0,2 persen dari pertumbuhan GDP pada triwulan Juli sampai September terhadap triwulan sebelumnya. Namun, dampak mengerikan dari virus itu sudah menimpa perekonomian Jepang yang tengah kesulitan,  terutama jika wabah virus corona belum mencapai puncaknya, yang artinya GDP Jepang bisa nol atau negatif pada triwulan Juli sampai September.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya