Berita

Wanita Korea Utara/Net

Dunia

Jauh Sebelum Barat, Korea Utara Sudah Terapkan Kesetaraan Gender

SELASA, 03 MARET 2020 | 13:11 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ketika di banyak negara di dunia wanita menjadi korban eksploitasi, ketidakadilan, perselisihan, dan korban kejahatan, mereka berusaha menyuarakan kesetaraan gender.

Di Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korea Utara, wanita menjalani kehidupan yang bahagia sebagai penguasa negara maupun masyarakat biasa.

Pada 1946, jauh sebelum Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia diadopsi pada 1948, DPRK sudah memproklamasikan Undang-Undang tentang Kesetaraan Seksual untuk menjamin kesetaraan dan hak-hak perempuan.

Di kehidupan politik, perempuan Korea secara bebas dapat berpartisipasi dalam negara dan kegiatan sosial serta memberikan kontribusi besar bagi pembangunan sosial. Mereka bisa meningkatkan martabat dan kehormatan mereka.

Mereka bahkan dapat menggunakan hak politik di Partai Pekerja Korea, organ pemerintah, dan organisasi pekerja, beberapa di antaranya sebagai Deputi Majelis Rakyat Tinggi.

Tidak terhitung banyaknya manfaat sosial yang mereka terima dari negara dalam kehidupan ekonomi dan budaya.

Negara juga memberi mereka hak untuk bekerja sama dengan laki-laki, dengan memberikan perlindungan tenaga kerja dan mekanisme jaminan sosial.

Agar mereka bisa bekerja, tempat penitipan anak, taman kanak-kanak, dan fasilitas layanan kesejahteraan publik didirikan di setiap distrik perumahan dan tempat kerja. Anak-anak pun dibesarkan dengan biaya negara dan sosial.

Di bawah layanan medis, mereka menerima perawatan gratis untuk persalinan.

Rumah Sakit Bersalin Pyongyang misalnya. RS itu sudah menjadi kelas dunia dan menjadi rumah bagi banyak bayi. Termasuk anak bayi kembar tiga dan empat.

Wanita dengan banyak anak sangat dihormati dan diberi perlakuan istimewa dalam masyarakat dengan gelar "Ibu Pahlawan".

Ketua organisasi wanita Brasil yang pernah mengunjungi Institut Tumor Payudara di bawah Rumah Sakit Bersalin Pyongyang mengungkapkan keiriannya.

"Saua cukup iri dengan wanita Korea yang menerima perawatan medis di institut seperti hotel mewah; wanita Brasil telah menuntut selama lebih dari sepuluh tahun agar rumah sakit umum dibangun, meskipun mungkin tidak begitu indah dan modern seperti ini," kata wanita itu seperti dimuat KCNA, Selasa (3/3).

Kendati begitu, permintaan mereka belum terpenuhi.

"Saya harap Anda akan selalu menghargai kehidupan bahagia ini dan menjaganya," lanjutnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya