Berita

Foto/Net

Publika

Badai Krisis Ekonomi Bikin Hancur: Katastrofi Mendekati NKRI...

SENIN, 02 MARET 2020 | 12:33 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN

SEJARAH dipenuhi puluhan ribu orang, di antaranya para tokoh berjasa, para pecundang, para nabi, hingga penguasa kejam dan pembohong yang menyebabkan malapetaka besar (katastrofi) bagi negeri dan rakyatnya.

Paku Buwono II memusnahkan semangat bahari orang Jawa melalui Perjanjian 1743 dengan VOC.

Lenin-Stalin-Mao mencapai keyakinan ideologi di atas genangan darah. Sehingga katanya kematian satu orang tragedi, jutaan orang adalah statistik.

Hitler yang fasis-rasis gila kuasa.

Muso mendaulat diri sebagai (Nabi) Musa.

PKI menghancurkan tatanan sosial dengan teror, agitasi, propaganda, dan pembunuhan, sambil terus menyulut kebencian dan fitnah terhadap Islam.

Katastrofi juga disebabkan oleh alam.

Pompeii kota plesiran Romawi yang penuh LGBT musnah kena gempa.

Kerajaan Barus di Sumatera hilang dalam teka-teki.

Imperium Persia dan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara banyak yang sirna tiada berbekas.

Di Eropa Federasi Yugoslavia hancur oleh konflik etnis dan agama dengan menyisakan negeri-negeri Balkan.

Tambora meletus (1815) lebih dahsyat dari Krakatau. Cuaca dunia berubah. Kemarau panjang di Eropa menularkan kolera.

Andai Napoleon tak tertahan di Waterloo akibat dampak Tambora Inggris mungkin takkan menjadi penguasa dunia...

Bagaimana dengan NKRI hari ini?

Gejala katastrofi (malapetaka besar) makin mendekati negeri ini akibat ulah para elit penguasanya sendiri. Karena suara kebenaran dibungkam. Tokoh kredibel, yang memiliki integritas, dengan kemampuan problem solver disingkirkan.

Kebohongan disempurnakan dengan piara buzzers berbiaya APBN, Rp. 72 miliar, untuk melawan Corona dan nutupin aib kegagalan ekonomi, yang menyebabkan badai krisis akan semakin besar dan sulit dihindari.

Para analis pasar modal dan ekonom konvensional penjilat rezim mengingkari apa yang akan terjadi. Sedang media mainstream-nya sibuk memuat omongan pejabat yang rajin self denial (menolak kenyataan).

Kehancuran ekonomi berkelindan dengan ketidakadilan di bidang hukum. Yang beranak-pinak dengan makin meriahnya dekadensi moral, seperti korupsi yang tiada malu dan kian masif, merosotnya etika dan budi pekerti, nepotisme dan tribalisme yang menyuburkan keserakahan dari pusat sampai daerah.  

Kemiskinan dan pengangguran terus meningkat. Lapangan kerja diambil aseng. Sedang masyarakatnya terus terbelah oleh berbagai penyesatan yang dikipasi oleh penguasa sendiri.

Para pujangga bersedih.

Menulis syair tatkala Majapahit diambang kehancuran:

Sirna Ilang Kerta Ning Bhumi.
Hilang musnah segala kejayaan di muka bumi...
Kini raja boneka menguasai negeri
.

Perjanjian 1743 disebut  uga Perjanjian Ponorogo.

Penulis adalah wartawan senior.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya