Berita

Foto: Repro

Publika

Drama Dari UMNO

MINGGU, 01 MARET 2020 | 12:07 WIB | OLEH: TEGUH SANTOSA

LIHATLAH foto ini. Dari kiri ke kanan: Muhyiddin Yassin, Anwar Ibrahim, Mahathir Mohamad, dan Najib Razak.

Keempatnya masih merupakan politisi United Malays National Organisation (UMNO) yang didirikan Datuk Oon Jafar, Tunku Abdul Rahman dan kawan-kawan mereka pada 11 Mei 1946 sebagai alat perjuangan mencapai kemerdekaan Malaysia.

Foto ini diperkirakan diambil di tahun 1997, tak lama sebelum Mahathir Mohamad yang ketika itu Perdana Menteri memecat Anwar Ibrahim dari posisi Wakil Perdana Menteri.

Sejak dipecat itu, Anwar memimpin gerakan oposisi melawan Mahathir Mohamad yang mengundurkan diri dari jabatannya di tahun 2003.

Anwar memimpin gerakan perlawanan dari dalam penjara, memberi kesempatan kepada istrinya untuk memimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR).

Mahathir digantikan Abdullah Badawi (tidak tampak dalam foto) yang berkuasa sampai 2009. Najib Rajak menjadi Perdana Menteri Malaysia menggantikan Abdullah Badawi pada 2009 dan berkuasa sampai 2018.

Di tahun 2018, Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim memutuskan untuk islah dan menyatukan kekuatan mereka demi menumbangkan UMNO dan Najib yang terlilit kasus korupsi dan beberapa kasus lain.

Muhyiddin Yassin yang ketika itu Wakil Perdana Menteri dipecat Najib. Pada saatnya nanti dia bergabung dengan Mahathir Mohamad.

Pakatan Harapan, koalisi yang dibentuk Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, memenangkan Pilihan Raya Umum (PRU) di tahun 2018. Hasilnya, Mahathir Mohamad kembali menjadi Perdana Menteri. Istri Anwar Ibrahim menjadi Wakil Perdana Menteri.

Adapun Anwar Ibrahim yang tengah berada di dalam penjara karena tuduhan melakukan sodomi dibebaskan dari segala tuduhan.

Tak lama berselang Anwar Ibrahim menjadi anggota Parlemen Malaysia untuk bersiap-siap menggantikan Mahathir Mohamad.

Satu pekan terakhir, arena politik Malaysia bergolak dengan sedemikian hebat.

Mahathir mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri di hari Senin (24/2). Lalu dia dilantik sebagai Perdana Menteri Sementara.

Raja Malaysia berusaha mengurai benang kusut dengan memanggil satu per satu anggota Parlemen.

Mahathir mengusulkan pemerintahan yang didukung anggota Parlemen lintas partai.

Tetapi UMNO dan Partai Islam Se-Malaysia menolak bila pemerintahan itu melibatkan Partai Aksi Demokrasi (DAP) yang kerap dianggap sebagai instrumen kelompok Tionghoa chauvinist di Malaysia karena memiliki hubungan sejarah yang tidak sederhana dengan Partai Aksi Rakyat (PAP) di Singapura.

Di sisi lain, kelompok anak muda di Partai Bersatu juga menolak bila pemerintahan yang diusulkan Mahathir itu melibatkan UMNO yang menurut mereka bersalah dalam banyak kasus korupsi dan menjadi alasan mengapa mereka, anak-anak muda ini, turun ke medan politik.

Di tengah perjalanan, Anwar Ibrahim mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri didukung PKR dan DAP serta Partai Amanah.

Lalu beredar informasi Mahathir Mohamad mendukung Muhyiddin Yassin yang kini adalah Presiden Partai Bersatu sebagai Perdana Menteri. Selain Partai Bersatu, disebutkan UMNO dan PAS juga mendukung Muhyiddin Yassin.

Mahathir Mohamad lantas membantah kabar itu, dan menyatakan dirinya mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri.

Pada puncaknya, tadi malam (Sabtu, 29/2) Raja Malaysia turun tangan. Menyatakan Muhyiddin akan dilantik sebagai Perdana Menteri.

Mahathir Mohamad melakukan perlawanan terakhir. Ia mengatakan, Muhyiddin tak punya dukungan yang cukup. Tapi Raja Malaysia tak mau mendengar penjelasan ini. Dua orang yang diklaim Mahathir mendukung dirinya juga membantah.

Minggu pagi (1/3), Raja Malaysia melantik Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri ke-8 Malaysia.

Selesai?

Belum.

Mahathir Mohamad masih kecewa. Anwar Ibrahim untuk sementara masih diam.

UMNO kembali ke pusat kekuasaan menumpang kendaraan yang diciptakan Mahathir Mohamad, Partai Bersatu. PAS yang untuk waktu sangat lama menjadi oposisi masuk ke lingkaran kekuasaan.

Najib?

Bisa jadi bebas murni.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya