Berita

Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Mahathir Melawan, Muhyiddin Tak Punya Cukup Dukungan

SABTU, 29 FEBRUARI 2020 | 22:41 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Kekisruhan politik di Malaysia belum selesai. Alih-alih, kini kembali memasuki babak baru.

Mahathir Mohamad yang sedang menduduki posisi Perdana Menteri Sementara menolak rencana pelantikan Muhyuddin Yassin sebagai Perdana Menteri. Menurut Mahathir, Muhyuddin tidak memiliki cukup dukungan.

Dalam sistem politik Malaysia, dibutuhkan minimal 112 kursi dari 224 kursi di Parlemen untuk memimpin pemerintahan.

Petang tadi, Muhyuddin yang berasal dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) atau Partai Bersatu disebutkan telah mengantongi 114 kursi dan mendapat restu dari Yang Dipertuan Agong untuk dilantik sebagai Perdana Menteri.

Di berbagai jejaring media massa beredar pula video singkat yang memperlihatkan Muhyuddin melakukan sujud syukur.

Sementara Mahathir dalam keterangannya beberapa saat lalu (Sabtu, 29/2) mengatakan bahwa dukungan yang dimiliki Muhyuddin sebetulnya kurang dari syarat yang dibutuhkan.

Dalam pernyataan itu, Mahathir menjelaskan, dirinya dan lima anggota Partai Bersatu lainnya tidak mendukung Muhyuddin. Dengan demikian jumlah kursi yang dimiliki Muhyudin hanya 108.

Keenam anggota Parlemen dari Partai Bersatu yang tidak mendukung Muhyiddin adalah, Mahathir Mohamad yang mewakili Langkawi, Mukhriz Mahathir yang mewakili Jerlun, Syed Saddiq yang mewakili Muar, Amiruddin Hamzah yang mewakili Kubang Pasu, Mazlee bin Malik yang mewakili Simpang Runggam, dan Eddin Syazlee Shith yang mewakili Kuala Pilah.

Mahathir Mohamad juga mengatakan, justru dirinya yang mendapatkan dukungan dari 114 anggota Parlemen dari berbagai partai. Dalam keterangan yang diunggah di halaan Facebook miliknya, Mahathir menyertakan daftar ke-114 pendukungnya itu. Di antara nama-nama itu ada nama Anwar Ibrahim.

Agar Raja Malaysia tidak salah lantik, Mahathir telah mengirimkan penjelasan kepada Raja dan berharap Raja dapat menerima penjelasannya ini.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Competency Development Program Hadir untuk Tingkatkan Kapabilitas Perwira Pertamina

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:34

BNN akan Gandeng DEA AS soal Teknologi Penanggulangan Narkoba

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:13

Komisi X: Mendikbud Tak Punya Grand Desain Pendidikan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:01

Menko Airlangga Geram IEU CEPA Digantung Uni Eropa hingga 7 Tahun

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:31

Gaduh UKT, Komisi X: Cabut Atau Revisi Permendikbud 2/2024!

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:12

Nuansa Politis Menguat di MK jika PPP Diloloskan Tanpa PSU

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:36

Iran Kutuk Serangan Brutal di Bamiyan Afghanistan yang Tewaskan Turis Asing

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:31

Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:27

Kelompok Bersenjata Afghanistan Tembak Turis di Tempat Wisata, 3 Warga Negara Spanyol Tewas

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:03

Sambut Delegasi World Water Forum, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Siapkan Jalur Khusus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45

Selengkapnya