Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Bisnis

Dianggap Boros, Jokowi Minta Anggaran Belanja Teknologi Informasi Alihkan Untuk Bangun Pusat Data

SABTU, 29 FEBRUARI 2020 | 09:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai keberadaan data center yang ada di instansi pemerintah terlalu banyak. Hal itu tentu saja akan menyebabkan terjadinya pemborosan.

Jokowi menginginkan adanya  pusat data nasional dengan satu peta.

“Ini sangat penting untuk dilakukan karena berdasarkan hasil survei di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2018 terdapat kurang lebih 2.700 pusat data yang tersebar di 630 instansi baik pusat maupun daerah,” ujarnya dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (28/2) kemarin.

Jumlah tersebut menunjukkan setiap instansi pemerintah memiliki sedikitnya 4 data center, sementara pemanfaatnya rata-rata baru 30 persen.

“Secara nasional, utilisasi pusat data dan perangkat keras juga hanya mencapai rata-rata 30 persen dari kapasitas. Fakta ini mengindikasikan terjadinya duplikasi anggaran belanja teknologi informasi dan komunikasi karena setiap kementerian mengembangkan pusat datanya sendiri-sendiri,” ujarnya.

Ia beharap ke depan harus dihindari dengan mengembangkan pusat data dan menggenjot  pemanfaatannya.

“Itu harus diakhiri dengan mengambangkan pusat data terintegrasi dan hasil sinkronisasi seluruh kementerian/lembaga,”  ujar Jokowi.

Selain efisiensi anggaran, pengembangan pusat data nasional ini akan sangat bermanfaat bagi perusahaan rintisan lokal. Sebab saat ini banyak perusahaan rintisan lokal yang masih banyak menggunakan pusat data di luar negeri.

“Padahal kalau ada data center di Indonesia akan banyak manfaatnya. Lebih cepat, lebih aman, dan membantu untuk local troubleshooting dalam pengembangan sistem yang bisa dilalukan dengan lebih cepat,” ungkapnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya